NGopi ‘Menguak Jeritan Hati Warga Batuah’, Polemik Penataan Kota Yang Tak Berwawasan Lingkungan?

0

NGOBROL Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan jrektv bertajuk ‘Menguak Jeritan Hati Warga Batuah. Polemik Penataan Kota Yang Tak Berwawasan Lingkungan’ ?.

KEMBALI hadir dengan menampilkan pembicara Prof Dr HM Hadin Muhjad, Dr Fahrianoor, Dosen ULM Dr Eng Akbar Rahman MT IAI, Pengamat Kebijakan Publik Dr M Uhaib As’ad (Dosen Uniska), Pemerhati Perkotaan Dr Ir H Subhan Syarief MT, tokoh muda Cecep Ramadhani (bang Dhani), dipandu jurnalis M Rasyidi.

Dua kesimpulan dalam diskusi sebelumnya, yakni prinsipnya warga menerima revitalisasi yang dilakukan Pemkot Banjarmasin. Namun, warga tetap ingin tinggal di Kampung Batuah.

BACA JUGA: NGopi jrektv, Negara Harus Hadir Membela Warga Kampung Batuah

Memang menurut sejumlah warga kehadiran Pasar Batuah tidak terlalu penting, sebab di dekat kawasan itu, ada juga Pasar Kuripan, Pasar A Yani, Pasar Manggis. “Jadi warga setempat dapat merujuk tiga pasar itu,” ucapnya dalam diskusi sesi tiga.

Dr Subhan Syarief menilai, dalam diskusi itu pula, ada sekitar 175 KK, dan banyak hunian tidak ada toilet. “Jadi warga mandi dan ke toilet harus keluar rumah. Ini sangat memprihatinkan,” papar pemerhati perkotaan ini.

Senada itu, guru besar hukum Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hadin Muhjad, mengungkapkan, warga dapat menunjukkan kekuatan haknya. “Jadi yang digugat itu, seharusnya hak warga yang mau dirampas. Jadi ditunjukkan bukti-bukti. Dari sudut hukum sama-sama kuat. Kesalahan gugatan yang telah berjalan adalah salah sasaran, sehingga kalah di pengadilan,” tandasnya.

BACA JUGA: Jeritan Hati Warga Batuah Bersama Prof Hadin Muhjad dan Haris Makkie di NGopi jrektv

Meski begitu, sebutnya, gugatan dapat bergeser ke perbuatan. “Misalnya ketika ada tindakan penggusuran , maka dapat ke perbuatan. Itu dapat digugat,” bebernya.

Apalagi, ujarnya, hukum agak luas aspeknya, dan sangat dinamis. “Membangun kota jangan kontra produktif,” harapnya.

Sementara itu, Dosen ULM Dr Eng Akbar Rahman MT IAI mengungkapkan, melawan kebijakan pemerintah harus berkepala dingin. “Jadi bagaimana pemerintah merencanakan suatu wilayah,” tuturnya.

Memang ada yang ditinggal oleh Pemkot Banjarmasin, dalam penanganan Kampung Batuah. “Kemana Pemkot Banjarmasin selama 50 tahun itu,” tanya alumni Universitas di Jepang ini.

Padahal, sambungnya, pemerintah tidak boleh alfa di masyarakat. “Pemerintah yang banyak orang pintar, tapi memaknai sosialiasi di Kampung Batuah sepertinya salah,” katanya.

BACA JUGA: Mendengarkan ‘Rintihan’ Warga Kampung Pasar Batuah Banjarmasin di NGopi jrektv

Sebagai akademisi, ujarnya, dalam pengabdian masyarakat, terjun ke masyarakat dan bersama masyarakat. “Ini yang semestinya juga dilakukan pemerintah,” imbuhnya.

Untuk lebih lengkapnya, dapat ditonton di Youtube, IG, FB JrekTV. Jangan lupa klik dan subscribe ya. (jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/11/30/ngopi-menguak-jeritan-hati-warga-batuah-polemik-penataan-kota-yang-tak-berwawasan-lingkungan/
Penulis jrektv
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.