Dangkal dan Menyusut, Mengembalikan Lebar Sungai Veteran Kembali Semula, Mungkinkah?

0

RENCANA proyek normalisasi dan revitalisasi Sungai Veteran yang justru akan memangkas lebar sungai dampak pembangunan jalan arteri baru, memicu pro dan kontra.

WARGA Banjarmasin, Febrian Anta Hidayat bercerita pada tahun 1978-1979, Sungai Veteran cukup lebar dengan variasi 15-20 meter dengan muara di Sungai Gardu Veteran.

“Alur Sungai Veteran juga terkoneksi ke Sungai Kuripan hingga tembus ke Sungai Pemurus. Tak mengherankan jika waktu itu, tongkang atau perahu besar bisa masuk ke Sungai Veteran termasuk pengangkut tawas dan kaporit untuk PDAM. Ada pula perahu-perahu besar yang mengangkut kayu galam,” komentar Febrian Anta Hidayat kepada jejakrekam.com, Rabu (12/7/2023).

Dampak pembangunan rumah dan ruko tak terkendali, Febrian menyebut mengakibatkan Sungai Veteran akhirnya kian menyusut dan dangkal.

“Sebenarnya, waktu itu ada perda yang mengatur, tapi tidak pernah dilaksanakan di lapangan. Saat ini, Sungai Veteran tidak lebih dari 4 meter dengan variasi lebar antara 3 meter hingga 8 meter,” tutur Febrian.

BACA : Ngawur! Lebar Sungai Veteran Dikorting, Anang Desak Bank Dunia Tunda Program NUFReP Banjarmasin

Belied yang dimaksud Febrian di antaranya Perda Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sungai, Perda Nomor 15 Tahun 2016 tentang Upaya Peningkatan Pengelolaan Sungai, Perda Nomor 31 Tahun 2012 tentang Penetapan, Pengaturan Pemanfaatan Sempadan Sungai dan Bekas Sungai. Sebelumnya, lahir pula Perda Bangunan Panggung Nomor 14 Tahun 2009.

Teranyar berdasar data Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin, sebelum dilebur ke Dinas PUPR mencatat lebar Sungai Veteran adalah 10 meter dengan panjang 2.087 meter pada 2013 silam.

BACA JUGA : Bukti Inkonsistensi RTBL, Proyek Revitalisasi Sungai Veteran Dikritik Pakar Kota ULM

Di masa Walikota Banjarmasin H Ahmad Yudhi Wahyuni periode 2005-2010 dimulai program pembebasan lahan kawasan Veteran atau Kampung Pecinan Darat tersebut. Berlanjut di masa Walikota Muhidin periode 2010-2015.

Lewat program Kampung Pecinan (Traditional China Town), penuntasan pembebasan bangunan di kawasan dihuni mayoritas warga Tionghoa itu beres pada 2015, terutama dari belakang Tempekong Suci Nurani hingga Jalan Simpang Ulin yang menelan dana Rp 250 miliar, waktu itu.

Warga Veteran, Sugiharto Hendrata termasuk penghuni Kampung Pecinan Darat yang terdampak penggusuran dari program revitalisasi Sungai Veteran.

BACA JUGA : Target I Bebaskan Lahan Hingga Simpang Ulin, Warga Siap-Siap Digusur Kena Proyek Revitalisasi Sungai Veteran

“Ya, bangunan rumah bahari yang dulu jadi toko sepeda saya ikut tergusur. Bukti adanya bangunan itu, saat Sungai Veteran dikeruk banyak ditemukan log-log kayu besar, karena itu merupakan pandalan atau dasar pondasi rumah,” cerita Sugi, sapaan akrab pegiat literasi sejarah Banjarmasin ini.

Dia mengaku miris jika ternyata justru megaproyek yang dibiayai Bank Dunia dengan kucuran dana mencapai Rp 1 triliun dibagi dalam 5 tahun atau berkisar Rp 200 miliar per tahun dalam merevitalisasi sejumlah sungai di Banjarmasin, termasuk Sungai Veteran justru mengakibatkan luasan dan lebar sungai terkorting.

BACA JUGA : Berbiaya Rp 1 Triliun, BWS Kalimantan III Golkan Proyek Tangkal Banjir Banjarmasin, Ini Daftarnya!

“Wajar saja, jika ada yang menentang atau mengeritisi kebijakan semacam ini, karena Sungai Veteran memang harus dikembalikan seperti lebar pada masa Kolonial Belanda atau minimal pada 1970-an,” imbuh Sugi.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.