Terima Mahasiswa Baru dari Jurusan IPS, Fakultas Kedokteran ULM Jadi Sorotan Warganet

3

DITERIMA sebagai calon mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang bukan dari jurusan IPA mendadak viral di jejaring Twitter, beberapa hari belakangan.

MASALAHNYA, calon mahasiswa itu disebut-sebut berasal dari siswa jurusan IPS non eksakta, padahal sejatinya masuk ke Fakultas Kedokteran ULM yang masuk rumpun ilmu eksakta (IPA).

Akibatnya, perdebatan di warganet pun mencuat karena calon mahasiswa itu disebut-sebut justru berasal dari siswa jurusan teknik komputer. Akibatnya, calon mahasiswa itu di-bully atau dirundung di jejaring Twitter.

Seperti terekam pada akun Buruan @sbmptnfess yang membuka jati diri sang calon mahasiswa Fakultas Kedokteran ULM tersebut. Padahal, calon mahasiswa yang mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di seluruh perguruan tinggi se-Indonesia  melalui Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbudristek.

BACA : Penuhi SDM Nakes, Fakultas Kedokteran ULM Buka 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis

Hal itu pun disebut-sebut akibat kesalahan pada sistem seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) tahun 2023, bukan terletak pada kesalahan sang pelamar calon mahasiswa, terlebih lagi berprestasi dan merupakan pilihan kedua. Bahkan, sistem penerimaan mahasiswa baru berbasis online atau digital itu disebut-sebut amburadul.

Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Dr Iwan Aflanie angkat bicara soal pro kontra adanya satu mahasiswa baru yang diterima Fakultas Kedokteran ULM bukan dari jurusan eksakta.

“Ada peraturan baru dari Kemendikbudristek. Dengan aturan baru itu, memungkinkan untuk lintas jurusan untuk penerimaan mahasiswa lewat Jalur SNBP dan SNBT,” ucap Iwan Aflanie kepada jejakrekam.com, Selasa (27/6/2023).

Mantan Dekan Fakultas KedokteranULM ini mengatakan dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2023, mengizinkan siswa pendaftar untuk memilih program studi (prodi) sesuai minatnya.

BACA JUGA : Cetak 1.978 Dokter, Fakultas Kedokteran ULM Luluskan 3 Dokter Spesialis Penyakit Dalam Terbaik

Percakapan soal penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di twitter. (Foto Tangkapan Layar)

————–

“Siswa asal jurusan IPA bisa memilih prodi sosial hukum (soshum), sementara siswa asal jurusan IPS dan bahasa bisa memilih prodi saintek (eksakta),” kata Iwan.

Dokter spesialis forensik RSUD Ulin ini menegaskan kenapa calon mahasiswa itu bisa lulus ujian? Ini karena yang diujikan bukan komponen mata pelajaran mendalam.

BACA JUGA : Belajar dari Kasus Unila, Sasangga Banua Soroti PMB Jalur Mandiri Fakultas Kedokteran ULM

“Sifatnya yang diujikan hanya ada literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris dan penalaran matematika. Jadi, semua anak cerdas mungkin saja bisa melakukan tes dengan baik dan hasilnya bagus,” beber Iwan.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel ini menampik jika hal itu akibat kesalahan pada sistem penerimaan mahasiswa baru.

“Sebab, itu memang dirancang oleh pihak Kementrian, kami pun mengikuti saja. Sebab, untuk SNBT  yang terakhir kemarin itu ujiannya terpusat dan dilaksanakan oleh BP3, dengan sistim terbuka dan transparan,” beber Iwan.

BACA JUGA : Prof Ruslan Muhyi Berpulang, Guru Besar Pertama di Fakultas Kedokteran ULM

Masih kata Iwan, memang kalau dulu anak IPS tidak mungkin masuk kedokteran karena pilihannya memang tidak bisa.

“Sekarang bisa, ada fasilitas untuk memilih lintas jurusan. Dari jurusan IPA, IPS, atau Bahasa, diizinkan memilih prodi di PTN sesuai keinginannya. Tidak ada syarat tertulis kalau (siswa asal jurusan) IPA harus memilih prodi A, B, C, D, (siswa asal jurusan) IPS tidak boleh ke (prodi) A, B, C, D, tidak ada. Jadi boleh memilih prodi di PTN,” imbuh Iwan.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/07/01/terima-mahasiswa-baru-dari-jurusan-ips-fakultas-kedokteran-ulm-jadi-sorotan-warganet/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi
3 Komentar
  1. Fakeri berkata

    Dibuktikan waktu kuliahnya saja nanti, apa ybs mampu tidaknya, akan ketahuan kebijakan kemendikbud ini benar apa tidak

  2. Dim berkata

    Sebenarnya sah sah saja, tergantung nanti beliau bisa bertahan apa tidak.

  3. Dian berkata

    Netiz jangan sok pinter coment coment klau belum literasinya ok…..gitu yaa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.