Mahasiswa FISIP ULM Mengeluh Parkir Dipungut, Dekan: Memberdayakan Masyarakat Sekitar

7

SEBAGIAN mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), mengeluhkan di fakultasnya dipungut parkir. Mereka menuding hal tersebut memberatkan mereka dan mengubah kampus mereka layaknya mall.

SEPERTI yang diungkapkan satu mahasiswa FISIP ULM , Fah (22 tahun) mengatakan, sebagian besar mahasiswa FISIP ULM tidak setuju dipungut parkir. “Walaupun besarannya cuma Rp 2.000, tapi itu sangat bermanfaat bagi kami. Apalagi saya ini mahasiswa dari daerah lain, dan mengharapkan kiriman dari orang tua,” ungkap Mahasiswa semester 4 ini kepada jejakrekam.com, Selasa (13/6/2023).

“Memang dipungut parkir itu ada sisi positifnya, yakni parkirnya dirapikan, tapi kami sebagai mahasiswa tanpa ada petugas parkir pun bisa saja meletakkan dengan rapi,” ujarnya.

BACA: Bicara di Forum Mahasiswa FISIP ULM, Uhaib As’ad Beber Fakta Carut Marut Tata Kelola SDA

Dengan adanya parkir dipungut, Fah tak lagi memarkir kendaraannya di tempat parkir dan hanya memarkir di luar. “Walaupun tukang parkirnya tidak langsung meminta, tapi arah kita keluar parkir ada kotak kardus yang menandakan parkir harus bayar bahkan ditunggu tukang parkirnya,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan jejakrekam.com di lapangan, ada beberapa tukang parkir yang merapikan kendaraan dan ada juga yang menunggu kardus tempat pembayaran parkir, ini berada di Kampus FISIP ULM yang lama maupun Kampus FISIP ULM yang baru, dan mahasiswa rata-rata membayar parkir.

Dikonfirmasi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ULM Prof Budi Suryadi menjelaskan keadaan di lapangan. “Mereka tidak memaksa. Bahkan itu bukan pungutan, karena mekanismenya menaruh kotak saja, dan mahasiswa sukarela untuk membayar atas layanan yang diberikan penjaga parkir,” ucapnya.

BACA JUGA: Gagas Hubungan Internasional, Direkomendasi Senat, FISIP ULM Segera Buka Prodi Antropologi

“Kita di Fisip sebenarnya memberdayakan masyarakat sekitar kampus, untuk ambil bagian menjagakan kendaraan mahasiswa dari bentuk kehilangan kunci dan keteraturan susunan kendaraan,” ujarnya.

Terkait di Fakultas lain tidak ada pungutan, Budi pun mengklaim, mungkin ada petugas khusus yang dibayar kampus, tapi yang di FISIP tidak ada.

Terpisah, Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri sudah memerintahkan agar parkir segera dibenahi dan menjadi tanggungjawab universitas.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/06/13/mahasiswa-fisip-ulm-mengeluh-parkir-dipungut-dekan-memberdayakan-masyarakat-sekitar/
Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi
7 Komentar
  1. Pebri berkata

    Mulai baharianan kdda ae mengeluh, ngini baya parkir seribu rupiah pina ngeluh banar, larang buhan km parkir di mall perjam kdda ae komplen

  2. Pebri berkata

    Mulai baharianan kdda ae mengeluh, ngini baya parkir seribu rupiah pina ngeluh banar, larang buhan km parkir di mall perjam kdda ae komplen aneh lalu heh

  3. Jumran berkata

    Rasa ku mulai bahari seribu aja pang kdd 2 ribu, dan kalau ada buhan tukang jaga parkir nih motor aman dan rapi

  4. Aswad berkata

    Membari supan ja mahasiswa yg bahasanya melapor kyni, sorg yg lws ja kdd merasa keberatan adanya itu,,hitung hitung mmbntu perekonomian buhan sidin

  5. mhlf berkata

    lanji banar kanakan tahun 2000an ngini, KADA BEPEDAH.

  6. netty berkata

    bayar parkir gasan dikampus yang nyata nyata kawa membantu menjagakan helm lwn kendaraan bagianmu malah protes tapi mun nukar tiket bioskop mampu haa. yang inisialnya fah nih asli heh memberi supan ja!!!

  7. N3100 berkata

    Amun KD handak byr KD usah bakandaraan Bauntung ae supan klo inx tih

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.