Permak Wajah Kota Bandarmasih Tempo Doeloe Habiskan Dana Rp 7,8 Miliar, Ini Saran Pakar Kota ULM

0

PAKAR kota Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Akbar Rahman mengingatkan agar penataan Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe di Jalan Hasanuddin HM, di kawasan pusat Kota Banjarmasih harus menonjolkan aspek historis atau kesejarahannya.

“SETIAP kota memiliki kawasan bersejarah, bisa ditandai dengan titik awal munculnya kawasan yang masih bertahan hingga sekarang. Sebut saja, bisa berupa pasar, pertokoan, terminal, pelabuhan, atau tempat bermukim,” ucap Akbar Rahman kepada jejakrekam.com, Sabtu (3/6/2023).

Menurut dia, jika dilihat kondisinya maka kawasan Kota Lama di Banjarmasin yang kini ditahbiskan sebagai Bandarmasih Tempo Doeloe lebih pada komplek pertokoan tua bersebelahan dengan Pasar Kupu-Kupu yang telah lama pusat keramaian publik ketika itu, hingga kini akhirnya ditinggalkan.

“Kita harus akui di tangan pemuda-pemuda kreatif akhirnya ruang negatif kota ini berkembang menjadi kawasan kuliner kekinian. Dengan catatan tetap mempertahankan bentuk dan karakter bangunan eksisting sebagai daya tarik,” kata doktor urban design (perencanaan kota) lulusan Saga University Jepang ini.

BACA : Benahi Trotoar dan Drainase, Proyek Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe Digarap Akhir Juni

Masih menurut Akbar, seperti konsep awal pencetus kawasan ini, maka Pemkot Banjarmasin tetap harus memertahankan bentuk dan tipologi bangunan yang ada.

“Bentuk dan tipologi bangunan bisa diperkuat dengan formula tematik desain arsitektur yang kompak. Meskipun pemilik cafe kekinian memiliki hak penuh untuk memolesnya. Namun perlu juga memerhatikam harmonisasi dan keselaran antar bangunan,” kata Koordinator Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini.

Bagi Akbar, guidelines konsep desain tematik bisa dibuatkan pada rancangan dan perencanaan kawasan Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe. Tujuannya, agar dapat memperkuat karakter dan citra kawasan.

BACA JUGA : Jual Wajah Jadul, Kucurkan Dana Rp 7,8 Miliar Demi Benahi Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe

“Upaya pemerintah kota datang untuk mensupport dengan memperbaiki sistem drainase dan trotoar serta infrastruktur penunjang lainnya di kawasan Kota Lama, patut diapresiasi,” kata Ketua I Bidang Pendidikan dan Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini.

Pakar Perencanaan Kota Fakultas Teknik ULM dan Aristek IAI Kalsel, Akbar Rahman. (Foto Dokumentasi Pribadi/Radar Banjarmasin)

——-

Akbar menyarankan agar desain saluran drainase yang dibuat bukan hanya memerhatikan kondisi air pasang, genangan atau banjir, karena lokasi Kota Lama termasuk kawasan tepian Sungai Martapura.

“Jadi, desain itu juga memerhatikan bagaimana pengelolaan limbah dari setiap bangunan agar tidak langsung dialirkan ke drainase atau ke sungai, tapi ada tempat penampungan dan penyaringan sebelum masuk ke drainase,” beber anggota Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI) ini.

BACA JUGA : Konsep Baru, Kawasan Kota Lama Bakal Disulap Jadi Tempat Bersantai Yang Nyaman

Masih menurut Akbar, dalam desainnya bisa diterapkan dua jalur jalan di kawasan Kota Lama, sebaiknya dialih fungsikan menjadi jalur pejalan kaki (torotoar).

“Selanjutnya  untuk memperkuat kesan kota lamanya, jalan yang dialihfungsikan menjadi jalur pejalan kaki sebaiknya dipasang paving blok dengan berbagai variasi motif, dan saluran drainase di desain tersembunyi di bawahnya, sehingga dapat memaksimalkan ruang pejalan kaki untuk kenyamanan,” kata magister teknik jebolan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

Akbar melanjutkan, hal lain yang perlu lebih baik lagi adalah parkir, penerangan dan signage. Menurut dia, dengan total anggaran mencapai Rp 7,8 miliar bersumber dari APBD Banjarmasin 2023, maka penataan kawasan Kota Lama ini harus menjadi destinasi andalan wisata berkelas di Banjarmasin.

BACA JUGA : Fokus Pengendalian Banjir Banjarmasin, Hasil Kajian : Sungai Kian Dangkal dan Air Laut Terus Naik!

“Makanya perlu tempat parkir yang lebih representatif dan aman bagi pengunjung. Desain parkir perlu dimatangkan dan disiapkan alternatif tempat dan proyeksi yang memperatikam kapasitas dan sikulasi kendaraan atau pengunjung yang nyaman terhadap akses pencapaian,” saran Akbar.

Dia mengatakan saat ini kondisi penerangan di kawasn Kota Lama masih sangat kurang, sehingga pembangunan jalur pejalan kaki juga dapat disatukan dengan desain lampu jalan yang ikonik dan estetis.

BACA JUGA : Ingin Kurangi Banjir Rob Di Banjarmasin, PUPR Akan Bangun Lima Pintu Air Percontohan

“Di mana ditata dengan baik dan etalase jalan lainnya seperti signage, tempat sampah, pot bunga dan vegetasi agar lebih asri,” kata Akbar.

Akademisi muda ULM ini juga mengatakan pembenahan Kota Lama dengan anggaran yang cukup besaritu harus betul-betul memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas aktivitas di kawasan jadul itu nantinya.

BACA JUGA : Penyebab Banjir, Pakar Intakindo Sebut Fungsi Drainase di Banjarmasin Jadi Penampung Air

“Perencana harus betul-betul cermat memerhatikan guideline penataan kawasan kota bersejarah/lama. Sebab, pemilik kafe kekinian saat ini akan mendapat keuntungan langsung terhadap pembenahan Kota Lama, maka para pedagang harus kooperatif dan mendukung penataan kawasan yang mampu mengangkat nilai kawasan dan wajah arsitekturnya,” imbuh Akbar.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.