Banyak Proyek Gede di RSUD Sultan Suriansyah, DPRD: 1 Rupiah Saja Wajib Dipertanggungjawabkan

0

JATAH anggaran gede yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin dapat sorotan dari DPRD Kota Banjarmasin. Terlebih lagi pada APBD 2023, sejumlah ‘megaproyek’ akan digarap oleh dinas ini.

UNTUK diketahui, jatah anggaran yang dikelola Dinkes Kota Banjarmasin terbilang besar bersumber dari APBD tahun 2023. Bahkan, Dinkes Banjarmasin merupakan posisi tiga besar untuk alokasi anggaran di antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.

Dalam catatan jejakrekam.com, pagu anggaran dalam APBD 2023 mencapai Rp 202,3 miliar lebih, karena disetujui anggarannya bertambah dari pagu awal Rp 187,7 miliar atau disuntik Rp 14,6 miliar bagi Dinkes Kota Banjarmasin.

Ada sejumlah proyek besar kini digarap oleh Dinkes Banjarmasin baik yang ditenderkan, pengadaan langsung, seleksi maupun dengan sistem e-purchasing. Untuk diketahui, e-purchasing berdasar Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang e-Purchasing. Definisinya, e-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik.

BACA : Jual Wajah Jadul, Kucurkan Dana Rp 7,8 Miliar Demi Benahi Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe

Mengutip data lpse.banjarmasinkota.go.id, pengadaan langsung untuk belanja barang dan jasa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Sultan Suriansyah disuntik dana gede Rp 42.874.600.000 atau Rp 42,8 miliar lebih.

Ada lagi, proyek di rumah sakit milik Pemkot Banjarmasin yang ditangani Dinkes adalah pembangunan gedung pelayanan terpadu dan perluasan gedung IGD RSUD Sultan Suriansyah sebesar Rp 35.198.377.300 atau Rp 35,1 miliar lebih.

Cukupkah? Masih banyak proyek pengadaan barang di rumah sakit untuk dental unit disuntik dana Rp 13.304.586.400, C-Arm X-Ray System Rp 6.750.115.500, dan MOT general timbal Rp 6,6 miliar dengan sistem e-purchasing.

BACA JUGA : Optimistis Raih Akreditasi Paripurna, RSUD Sultan Suriansyah Segera Lengkapi Fasilitas Medis

Lalu, proyek pengadaan modular operating theater  Rp 5,3 miliar, pengadaan genset Rp 4.929.343.200 atau Rp 4.9 miliar lebih, hingga belanja modal peralatan dan mesin BLUD RSUD Sultan Surianyah Rp 2.017.384.000, sama pula menggunakan sistem e-purchasing. Belum termasuk, belanja obat-obatan Rp 6 miliar, jasa tenaga keamanan Rp 1,8 miliar lebih dan belanja  jasa tenaga kebersihan bernilai Rp 1,7 miliar lebih.

Tahun ini, Dinkes Banjarmasin juga merencanakan membangun gedung Puskesmas Pelambuan berbiaya Rp 6,2 miliar lebih, Puskesmas Pemurus Dalam Rp 6, 1 miliar lebih hingga belanja jasa konsultasi dan manajemen pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu yang terbagi dalam tiga paket dengan nilai di atas rata-rata Rp 2 miliar lebih.

BACA JUGA : Disuntik Rp 20 Miliar dari APBD 2022, Proyek Gedung Utama RSUD Sultan Suriansyah Dilanjutkan

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banjarmasin dari Fraksi Gerindra, Muhammad Isnaini mengingatkan dengan besarnya anggaran dikelola oleh Dinkes Banjarmasin, maka harus digunakan tepat sasaran dan tepat waktu. Ini mengingat, anggaran itu merupakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.

“Dengan status RSUD Sultan Suriansyah yang sudah BLUD, tentu besarnya anggaran itu harus sejalan dengan besaran pemasukan dari pelayanan kesehatan kepada warga. Terpenting adalah layanan RSUD Sultan Suriansyah tidak mendapat komplain dari warga dan dapat meng-cover warga Banjarmasin, karena di kota ini banyak rumah sakit berdiri,” ucap Isnaini kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/3/2023).

BACA JUGA : Daripada ‘Nganggur’, Ambulans Sungai Milik RSUD Sultan Suriansyah Disarankan Jadi Klinik Keliling

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin ini menegaskan walau Dinkes merupakan mitra kerja Komisi IV, namun untuk urusan pembangunan masih ada berhubungan dengan komisinya. “Tentu saja, kami berhak untuk mengawasi pembangunan gedung tambahan dengan segala macam proyek di RSUD Sultan Suriansyah yang sangat besar menyedot APBD,” cetus Isnaini.

Dua anggota Banggar DPRD Banjarmasin: Afrizaldi (Fraksi PAN) dan Muhammad Isnaini (Fraksi Gerindra). Foto Antara.

Dia mengingatkan setiap satu rupiah uang yang dipakai bersumber dari APBD, harus bisa dipertanggungjawabkan oleh Dinkes sebagai pengguna kuasa anggaran.

“Saat ini, pembangunan fasilitas masjid atau mushala itu tengah disorot, karena letaknya justru berdekatan dengan langgar atau masjid di kawasan Rantauan Darat, Kelayan, jelas tidak efektif. Apalagi, jika untuk perluasan area rumah sakit,” kritik Isnaini.

BACA JUGA : Kenapa Ambulans Sungai RSUD Sultan Suriansyah Ditambatkan? Ini Jawaban Kadinkes Banjarmasin

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Banjarmasin ini mengingatkan semua proyek yang tengah digarap Dinkes juga harus berdasar acuan perencanaan awal, khususnya saat digodok pada pengajuan anggaran bersama Banggar DPRD Banjarmasin.

“Jangan sampai muncul ada program atau proyek justru tidak disampaikan perencanaan ke dewan, Ambil contoh, seperti proyek penataan kawasan Kota Lama yang menelan dana besar Rp 7,8 miliar tidak pernah disampaikan perencanaannya, tiba-tiba ada ditenderkan,” cetus Isnaini.

Senada koleganya, Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi juga mengaku bingung dengan begitu besarnya dana tersedot untuk menata kawasan Kota Lama yang berada di pusat kota.

BACA JUGA : Walikota Resmikan Masjid Ibnu Sina RSUD Sultan Suriansyah

“Bandingkan dengan kawasan pinggiran kota seperti Kelayan yang langganan banjir, nyaris tidak tersentuh untuk penataan drainase atau sistem penangkal banjir,” kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD Banjarmasin ini.

Dia juga mengeritik soal adanya masjid di kawasan RSUD Sultan Suriansyah yang tidak efektif karena jaraknya berdekatan dengan tempat ibadah seperti Langgar Darul Ibadah serta Masjid Al Mukarram, jaraknya pun hanya beberapa meter atau puluhan meter saja.

“Faktanya, masjid itu justru jadi tempat menginap keluarga pasien, meski ada larangan. Tapi, sekarang jadi tugas tambahan bagi sekuriti dan tenaga kebersihan. Saya tegaskan, bukan kami tak setuju dibangun masjid, tapi secara efektivitas penggunaan tidak terlalu mendesak,” beber Afrizal.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/03/11/banyak-proyek-gede-di-rsud-sultan-suriansyah-dprd-1-rupiah-saja-wajib-dipertanggungjawabkan/
Penulis Ferry Oktavian/Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.