Banjir Serbu Pengaron, 7 Desa Terdampak, Ketinggian Air Dilaporkan Hampir 1 Meter

0

PERUBAHAN daya tampung alam (ekosistem) kawasan di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga jadi penyebab banjir yang melanda sejumlah desa di kaki Pegunungan Meratus itu.

HAL ini diperparah dengan tingginya intensitas hujan, membuat 7 desa di Kecamatan Pengaron dilaporkan terendam banjir, Minggu (26/2/2023).

Video amatir warga Pengaron melaporkan ketinggian air banjir tak hanya memasuki kawasan pemukiman warga. Namun, Masjid Al Mubarokah, Jalan Gembira, Loktunggul, Kecamatan Pengaron turut terendam cukup tinggi.

Ketinggian air dilaporkan bervariasi, dari 1 hingga 2 meter terutama di dataran rendah. Hal ini makin diperparah karena masih turunnya hujan. Sementara, beberapa desa lainnya, ketinggian air di rumah berkisar 30-70 centimeter. Bahkan, banjir juga turut memutus jalur transportasi di jalan dengan ketinggian air mencapai mencapai 100 centimeter, bahkan hampir satu meter atau setinggi pinggang orang dewasa.

BACA : Dari Pengaron hingga Cintapuri, Banjir Rendam 3 Kecamatan di Kabupaten Banjar

Kepala Pelaksana Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Warsita mengungkapkan ada empat desa di Kecamatan Pengaron terdampak banjir cukup parah.

“Dari laporan sementara, ada empat desa yang terendam cukup parah. Kami bersama Koramil 1006-02/Pengaron, Polsek Pengaron bersama Camat Pengaron Alipudin dibantu para relawan turut mengevakuasi warga terdampak banjir,” ucap Warsita kepada jejakrekam.com, Minggu (26/2/2023).

BACA JUGA : Banjir Kalsel 2021: Pemerintah Didesak Review Izin Tambang-Sawit dan Pulihkan Sungai Kritis

Proses evakuasi warga terdampak banjir cukup dramatis. Ini setelah tim gabungan harus menerjang dalamnya air dengan jalan kaki. Sebagian lagi, menggunakan moda transportasi seperti speedboat serta perahu kelotok.

Dilaporkan, ada desa terparah diterjang banjir adalah Desa Pengaron, Lobang Baru, Loktunggul dan Benteng. Sedangkan tiga desa lainnya yakni Mengkauk, Ati’im, dan Paniyuran dilaporkan bahwa air sudah memasuki rumah warga.

BACA JUGA : Solusi Atasi Banjir, Pemulihan Lingkungan Secara Bertahap Wajib Dilakukan Pemkab Banjar

“Air mulai mengalami kenaikan pada Sabtu (25/2/2023) sore. Untuk sementara sebagian warga terdampak banjir diungsikan ke tempat yang lebih tinggi. Sebagian lainnya masih bertahan, karena rumahnya bertingkat atau berloteng,” kata Warsita.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.