Mengakui Lalai, Penyelenggara Event Kompetisi Kreatif Sampaikan Permohonan Maaf

0

DITUDING menyimpang dari ajaran Agama Islam atas video penampilan tari yang dipandang vulgar di panggung utama Lapangan Murjani, saat event yang terlaksana pada Sabtu (4/2/2023) malam. Pihak panitia penyelenggara mengambil tanggung jawab penuh dalam menyampaikan permintaan maaf kepada tokoh-tokoh agama maupun kepada Pemkot Banjarbaru.

PENANGGUNG jawab acara Dance Competition, Angga mengakui adanya kelalaian saat koordinasi di lapangan. Sedari dari awal diakuinya event memiliki rangkaian kegiatan kompetisi, termasuk salah satunya Dance Competion.

“Konsep acara malam itu hanyalah kompetisi menari. Kami akui ada kelalaian, ternyata ada partisipan yang memakai kostum mini dan menampilkan tarian seperti itu. Ini murni kesalahan kami. Seharusnya kami selaku pelaksana acara memberi arahan kepada para partisipan bahwa tidak boleh ada tampilan seperti itu,” katanya, Kamis (9/2/2023).

BACA: Taman Pintar Banjarbaru Jadi Ajang Unjuk Diri Skateboarder Berbagai Kota di Kalsel

Tak sampai disitu, Angga menuturkan pihaknya juga telah mendapat teguran keras baik dari tokoh-tokoh agama, bahkan hingga Walikota Banjarbaru. Atas hal itu juga pihaknya telah menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

“Alhamdulillah kami disambut baik dan diterima langsung oleh bapak KH Nursahid Ramli selaku Ketua MUI Kota Banjarbaru tadi. Beliau memberikan nasihat dan teguran kepada kami, dan ini menjadikan pelajaran yang berharga dan penting bagi kami,” ucapnya.

Angga memastikan ke depannya tak akan mengulangi kesalahan serupa dalam event ataupun kegiatan lainnya. Sanksi dari Pemkot Banjarbaru juga telah diterimanya secara lapang dada oleh pihaknya sebagai bentuk konsekuensi atas kelalaian tersebut.

“Kita sudah mendapatkan teguran keras dan juga sanksi dari Pemkot Banjarbaru, dimana kami akan menghentikan sisa acara hiburan maupun kompetisi kreatif di sisa event ini. Kami selaku penyelenggara mengucapkan permintaaan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Banjarbaru, para alim ulama, tokoh ulama, Pemkot Banjarbaru, Walikota Banjarbaru dan partisipan kegiatan,” lanjutnya.

Coba dijelaskannya, bahwa acara Shopping Town Festival merupakan festival belanja terbesar yang mereka gagas dan garap di Banjarbaru. Event ini bersifat komersil dan tak terikat dengan siapapun.

Tujuan event ini katanya sebagai bentuk upaya dalam mendongkrak serta memajukan UMKM lokal di Banjarbaru. Yang mana, event ini telah diikuti oleh lebih dari 125 partisipan atau tenant selama sembilan hari dari tanggal 3-11 Februari 2023 mendatang.

Selain itu, penyelenggara katanya juga menyediakan wadah atau panggung untuk memfasilitasi kreativitas masyarakat. Baik dari seni musik, tarian, hingga peragaan busana.

“Kita juga ingin mengkonfirmasi atau mengklarifikasi bahwa event kita bersifat independen. Pihak Pemkot Banjarbaru katanya telah memberikan pengawasan namun terjadi hal yang diluar briefing ketika hari pelaksanaan, dan itu murni kelalaian kami,” katanya.

BACA JUGA: Ada Cafe dengan DJ, Pemkot Banjarbaru Layangkan Surat Peringatan Pertama

Sementara, Ketua MUI Kota Banjarbaru, KH Nursahid Ramli mengapresiasi atas kedatangan panitia penyelenggara untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara langsung.

Menurutnya, bahwa panitia telah dengan ikhlas dan sabar menghadapi konsekuensi yang ada. Dia juga memberikan nasihat dan teguran kepada panitia agar ke depan tak mengulangi kejadian serupa.

“Alhamdulillah kita tadi silaturahmi, ngobrol langsung dan adik-adik juga menjelaskan bagaimana situasinya. Kita dari MUI Banjarbaru telah memaafkan dan kita berikan nasihat untuk mengambil hikmah dan pembelajarannya,” ungkapnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/10/mengakui-lalai-penyelenggara-event-kompetisi-kreatif-sampaikan-permohonan-maaf/
Penulis Sheilla
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.