Siap Tayang di Tahun 2023, Film Jendela Seribu Sungai Angkat Cerita Mimpi dan Cita-Cita 3 Anak

0

RUMAH Produksi Radepa Studio menuntaskan produksi film Jendela Seribu Sungai (JSS) usai proses syuting selama 21 hari dengan merilis teaser poster film pada Jumat (9/12/2022).

TEASER poster dengan visual tiga anak dan satu perempuan dewasa menghadap sungai besar dengan cerahnya cahaya mentari merepresentasi rasa optimis Radepa Studio menyongsong tahun 2023 dengan film produksi teranyarnya.

Dari teaser poster yang dirilis Radepa Studio, tergambarkan ikon-ikon menarik Banjarmasin. Sungai Martapura menjadi latar lokasi utamanya. Sungai Martapura berikut anak sungainya yang jumlahnya ratusan menjadi pemandangan khas Banjarmasin. Begitu banyaknya anak sungai Martapura yang bisa dilintasi, wajar kiranya kota Banjarmasin menyandang sebutan ‘Kota Seribu Sungai’.

BACA : Suguhkan Tarian Tradisional Banjar, Syuting Film Jendela Seribu Sungai Ambil Lokasi Patung Bekantan

Di atas sungai, melintang Jembatan Bromo Mantuil. Jembatan unik dengan akses penyeberangan  bak putaran roller-coaster. Jembatan ini menjadi ikon baru Kota Banjarmasin. Di sisi kanan atas poster, terdapat pohon Rambai yang merupakan habitat ideal bagi Bekantan. Buah rambai  juga merupakan makanan Bekanta. Semua visual yang hadir di teaser poster menjadi bagian cerita yang hadir di film Jendela Seribu Sungai.

Kota Banjarmasin menyediakan begitu banyak lokasi syuting yang menarik. Termasuk juga  eksotisme tempat ritual di rumah adat Loksado, Hulu Sungai Selatan. Rimbunnya punggung bukit Meratus dan sungai-sungainya makin memperkaya visual film Jendela Seribu Sungai.

BACA JUGA : DPRD Banjarmasin Hanya Beri Sanksi Moral, Film Jendela Seribu Sungai Ternyata Berbiaya Rp 6,8 Miliar

“Kalau lagi bagus airnya, aliran sungai-sungai di Loksado ini berubah warna menjadi hijau toska. Sangat menawan buat visualisasi dalam film. Dan kebetulan, kami mendapatkan visual sungai warna hijau toska itu,” ungkap Produser Kreatif Film JSS, Mathias Muchus dalam keterangannya dirilis Radepa Studio dalam akun media sosialnya, Jumat (9/12/2022).

Sutradara film JSS, Jay Sukmo menambahkan menghadirkan visual Banjarmasin yang eksotik, menawan dan unik menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. “Banyak sudut-sudut menarik dari kota seribu sungai. Rumah, sekolah, tempat bertualang tokoh-tokoh utama film digambarkan berada di area sungai Martapura,” kata Jay Sukmo.

BACA JUGA : Gandeng Aktor Kawakan Mathias Muchus, Film Jendela Seribu Sungai Ditarget Tayang Di Bioskop Pada 2023

Dia menegaskan Radepa Studio ingin menghadirkan otentisitas sungai dan atmosfernya sebagai nadi kota Banjarmasin seperti yang tergambarkan dalam novel Jendela Seribu Sungai. “Ini salah satu tantangan produksi film JSS,” ucap Jay Sukmo.

Film Jendela Seribu Sungai merupakan film produksi bersama Pemkot Banjarmasin dan Radepa Studio. Saat ini, Radepa Studio tengah menuntaskan proses pasca produksi film. “Well begun is a half done. Ini masih separuh hasil. Kami masih harus tuntaskan proses pasca produksi hingga film rilis,” ungkap Produser JSS, Avesina Soebli.

Radepa, menurut Avesina, secara simultan juga sudah mengajukan jadwal distribusi dan rilis film Jendela Seribu Sungai. Ada momentum menarik untuk merilis film Jendela Seribu Sungai dan menghadirkan film keluarga dengan cerita yang kuat, menarik dan menghibur di 2023.

Sinopsis Film Jendela Seribu Sungai

MIMPI dan cita-cita anak selayaknya mengalir lepas seperti sungai. Seribu sungai tersatukan gelombang besar yang membawa mimpi-mimpi mewujud. Tiga anak: Bunga, Arian, Kejaro disatukan tekad mereka dalam meraih cita-cita oleh Bu Guru Sheila yang sangat memahami mimpi dan harapan mereka.

Sayang, keinginan mereka tidak selalu sejalan dengan harapan mereka. Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding, justru tidak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding.

BACA JUGA : Disbudporapar Banjarmasin Siap Buka-Bukaan, Walikota Ibnu Sina; Film Jendela Seribu Sungai Seperti Laskar Pelangi

Kemudian, Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-citanya menjadi dokter, justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan.

Begitu pula, Bunga tak pernah sekali pun mengembangkan bakat tarinya di depan orangtuanya yang serba-kecukupan. Terdiagnosis sejak lahir sebagai penyandang cerebral-palsy membuat orangtua Bunga mematikan cita-cita Bunga sebagai penari. Seribu sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang akan menghidupan impian mereka.

Para Pemain Film Jendela Seribu Sungai

Agla Artalidia (Bu Guru Sheila), Bimasena (Arian), Sheryl Drisanna (Bunga), Halisa Naura (Kejora), M Dicky Syafii (Ganang), Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Ibrahim Imran (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), Ian Kasela (Cameo),  Ajil Ditto (Arian Dewasa), Bopak Costello (Daim), Elma Istiana (Mama Bunga). Sedangkan, penampilan khusus; Walikota Banjarmasin Ibnu Sina.

BACA JUGA : Usai Pemprov Kalsel Dan Pemkot Banjarmasin, Giliran Pemkab Tanah Laut Berencana Bikin Film Layar Lebar

Tim Produksi & Kreatif

Sutradara: Jay Sukmo. Produser: Avesina Soebli & Aris Muda. Produser Eksekutif: H Ibnu Sina. Produser Kreatif: Mathias Muchus. Co-produser: Agus Suhardi. Produser Pendamping: Zulfaisal Putera & Hevi Novianti. Produser Lini: Ipunk Purwono. Cerita: Miranda Seftiana & Avesina Soebli. Skenario: Swastika Nohara. Sementara untuk lokasi syuting berada di Kota Banjarmasin dan Loksado (Kabupaten Hulu Sungai Selatan).(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.