Beri Ruang bagi Berkesenian, DPRD Banjarmasin Usulkan Dewan Kesenian Diberi Dana Hibah APBD

0

BANJARMASIN harus bergerak dalam industri kreatif demi mentahbiskan diri berbingkai kota perdagangan dan jasa. Salah satu penopangnya adalah memberi ruang bagi para seniman dan budayawan untuk berkarya.

HAL ini diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Sukhrowardi yang menyambut perhelatan Banjarmasin Art Week (BAW) 2022 telah mendulang sukses saat dihelat pada 4-10 November 2022 lalu di Rumah Anno 1925, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin.

“Banjarmasin Art Week (BAW) 2022 Jukung Barenteng yang digelar Dewan Kesenian (DK) Kota Banjarmasin adalah kegiatan berkesenian yang mewarnai hidupnya dinamika sebuah kota,” ucap Sukhrowardi kepada jejakrekam.com, Jumat (11/11/2022).

Bagi Sukhrowardi, kesenian sebagai unsur kebudayaan sudah tentu membutuhkan pengelolaan yang baik. Menurut dia, mengelola kesenian berarti kita juga mengelola kebudayaan, memaksimalkan fungsinya untuk diarahkan sebagai bagian dari industri ekonomi kreatif.

BACA : Pengurus Baru Dewan Kesenian Banjarmasin Dilantik, Usung Semangat Kolaborasi Antar Seniman

“Jadi, kota yang baik adalah kota yang mampu mewadahi bagaimana para seniman agar bisa memainkan perannya, mengekspresikan dan melahirkan karya ciptanya,” tutur anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarmasin ini.

Menurut dia, kemajuan sebuah kota seringkali juga dapat dilihat bagaimana pengelolaan aktivitas para senimannya. Sebut misalnya, Yogyakarta dan Bandung.

“Kedua kota ini telah mampu melahirkan dan mewadahi para senimannya berkarya secara profesional,” ucap Sukhrowardi.

BACA JUGA : Ingin Cetak Sejarah, Kolaborasi Dewan Kesenian Banjarmasin- Malang Usung Antologi Dwi Bahasa

Begitu pula sepatutnya Kota Banjarmasin. Menurut Sukhrowardi, Banjarmasin merupakan kota yang juga banyak memiliki keseniannya dan para pelaku seninya, baik seni tradisi maupun modern.

“Hal ini perlu dikembangkan dan dikelola secara baik. Dengan segala kekhasan dan keunggulan yang ada ini bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan luar,” tutur Sukhro, sapaan akrab wakil rakyat ini.

Kata dia, seni juga harus dikelola agar bisa menjadi daya tarik sebagai objek wisata. “Apakah itu melalui lagu dan musik tradisi Banjar, tari tradisi, seni rupa atau cabang seni lainnya yang khas Banjar,” katanya.

BACA JUGA : Siap Majukan Dunia Seni, Disbudpar Komitmen Dukung Dewan Kesenian Banjarmasin

Lantas bagaimana dengan peran leading sector seperti Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin? Menurut Sukhrowardi, perlu dibangun komunikasi yang apik dengan dinas atau instansi yang berkompeten, terkhusus dengan Dewan Kesenian (DK) Kota Banjarmasin sebagai wadah para seniman dan budayawan kota.

“Pertanyaan apakah para seniman sudah merasa diwadahi atau difasilitasi untuk mengembangkan dan menunjukkan karyanya? Ini patut dijawab,” ucap Sukhrowardi.

BACA JUGA : Terpilih jadi Ketua DKB, Hajriansyah Bicara Visi Pengembangan Kesenian di Banjarmasin

Berdasar data dihimpun jejakrekam.com, alokasi dana bersumber dari APBD Kota Banjarmasin untuk Disbudporapar Kota Banjarmasin cukup besar. Pada APBD 2022, dikucurkan dana mencapai Rp 72,3 miliar lebih, kemudian diusulkan dalam pagu anggaran KUA-PPAS tahun anggaran 2023 Rp 54,7 miliar lebih.

Kemudian, usulan anggaran dinas ini menjadi Rp 84,5 miliar lebih pada APBD 2023 nanti atau bertambah Rp 29,7 miliar lebih. Usulan anggaran ini kabarnya akan disetujui DPRD Kota Banjarmasin melalui Banggar.

BACA JUGA : Walikota Ibnu Sina Baturai Pantun, Banjarmasin Art Week 2022 Resmi Dibuka, Ini Rangkaian Acaranya!

“Nah, kalau dari porsi anggaran, sebenarnya Dewan Kesenian Kota Banjarmasin bisa diberi dana hibah seperti KNPI untuk kegiatan berkesenian dan berkebudayaan mencapai Rp 300 hingga Rp 500 juta. Bayangkan saja, dengan dana minim saja, Banjarmasin Art Week 2022 bisa digelar oleh mereka, apalagi jika ada alokasi anggaran khusus atau bantuan rutin bagi mereka,” kata Sukhrowardi.

Ia memperkirakan jika fasilitas publik yang dibangun seperti Siring Menara Pandang, Panggung Utama Balai Kota serta lainnya tersedia di Kota Banjarmasin, bisa dimanfaatkan para seniman, maka industri kreatif akan terus menggeliat.

“Saya yakin, kehidupan berkesenian di Banjarmasin akan lebih hidup hingga melahirkan industri kreatif. Ini sejalan dengan visi-misi Banjarmasin untuk menjadi kota perdagangan dan jasa,” pungkas Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.