Bakantan di Puhun Rambai Karya Khairiadi Asa Masuk 10 Besar Cipta Lagu Anak-Anak Bahasa Daerah

0

TERPACU ikut berkompetesi dalam Lomba Cipta Lagu Anak-Anak Berbahasa Daerah gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan hadiah Rp 100 juta, Khairiadi Asa tergerak.

PENCIPTA lagu Banjar produktif ini pun ikut mendaftar dan mengunggah lagu pada 21 Februari-31 Juli 2022. Hingga lagu ciptaannya, Bakantan di Puhun Rambai dengan nomor peserta 3112, pada 1 Agustus-10 Oktober 2022 masuk 10 besar.

Ada 160 peserta seluruh Indonesia mengikuti even bertajuk  Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (Mimdan). Mimdan adalah program dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sejak 2020 yang bekerja sama dengan para pegiat aksara dan lembaga kebudayaan internasional, Unesco. Tujuannya, agar aksara Nusantara dapat diterapkan dalam berbagai perangkat digital sehingga bisa digunakan oleh masyarakat secara luas.

BACA : Sebelum Bikin Lirik Lagu Berbahasa Banjar, Khairiadi Asa Lakukan Riset Dulu

Lirik lagu karya Khairiadi Asa cukup sederhana, hanya terdiri dari tiga bait menceritakan sang hewan endemik Kalimantan yang hidup di pohon rambai (mangrove). Ini karena lagu ini bisa agar mudah dinyanyikan dan diingat anak-anak.

Hasilnya, pada pengumuman 10 besar untuk melaju ke Grand Final pada Jumat (28/10/2022) secara daring, lagu Bakantan di Puhun Rambai bersaing dengan 9 finalis dalam lagu berbahasa daerah lainnya.

Di antaranya, lagu berjudul Rakhena Nda Khanine berbahasa Sentani (Melayu Papua), Tiam-Tiam Pok (bahasa Bakantik, Banggai Sulawesi Tengah), Manis Lawang Kasih Sayang Mama Deng Bapa (bahasa Ambalau, Maluku), Indonesia nan Tacinto (Minangkabau), Hita do Indonesia (Batak), Takalan Aceh (Aceh), Antara Aceh Papua (Sunda), Pasar Gedhe dan Dolanan (Jawa).

BACA JUGA : Isi Waktu Luang, 56 Lagu Banjar Telah Tercipta dari Petikan Gitar Khairiadi Asa

Walhasil, pada Grand Final Lomba Cipta Lagu Anak-Anak Bahasa Daerah lewat kanal Zoom dan Youtube Merajut Indonesia pada Jumat (28/10/2022), pukul 14.00 WIB-selesai, ternyata dua juri Tiara Andini (penyanyi jebolan Indonesia Idols musim 10/2019), dan Eka Gustiawana (Produser Musik, Komposer, dan Pembuat Konten) menjatuhkan pilihan lagu berbahasa Sentani Melayu Papua sebagai juara I (tunggal).

Nonton bareng pengumuman pemenang dihelat Cafe Kopi Tradisi di Komplek Pertokoan Waringin, Jalan A Yani Km 5,7 Banjarmasin digagas anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Sukhrowardi, Jumat (28/10/2022).

BACA JUGA : Diawali Suara Loveeta, Lagu Pulau Curiak Karya Khariadi Asa Raih Apresiasi Pegiat dan Penikmat Seni

“Lagu Bakantan di Puhun Rambai ini memang inspirasinya didapat saat berada di Pulau Curiak. Karena ingin menulis mengenai bekatan dalam perilaku kehidupan kesehariannya, saya juga bertanya ke pengelola Pulau Curiak,” ucap Khairiadi Asa kepada jejakrekam.com, Jumat (28/10/2022).

Kemudian, lagu Bakantan di Puhun Rambai ini dinyanyikan oleh Nazar Arfiandi dengan aransemen Hendera sehingga musiknya lebih riang (beat), karena memang diperuntukkan bagi anak-anak.

Angota Dewan Kehormatan PWI Kalsel ini mengaku tak patah arang, walau tak menjadi jawara pada lomba kali ini. Sebab, dari dua lagu yang diikutkan dalam lomba yakni Pasar Taapung dan Bakantan di Puhun Rambai justru masuk 10 besar dari ratusan peserta seluruh Indonesia.

BACA JUGA : Mengukur Eksistensi Bahasa Banjar Dari Karya Sastra Hingga Karya Akademik

Menurut Khairiadi, lagu Bakantan di Puhun Rambai telah diapresiasi secara nasional, bahkan dengan paduan aresemen tradisional khas Banjar bisa lebih dikenal masyarakat Nusantara.

Pencipta lagu Bakantan di Puhun Rambai, Khairiadi Asa saat menerima apresiasi dari Bank Kalsel didampingi Sukhrowardi, penggagas dialog seni. (Foto Iman Satria)

Apresiasi disuarakan Kepala Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin Iwan Fitriady. Dia memastikan pemerintah kota akan memberi tempat bagi para seniman, pencipta lagu dan pelaku industri kreatif seperti lagu berbahasa Banjar.

“Ini menjadi komitmen kami. Termasuk, nanti bisa digagas lomba cipta lagu Banjar di Banjarmasin,” ucap Iwan Fitriady.

Apresiasi atas karya Khairiadi Asa juga dilontarkan perwakilan Bank Kalsel dan Banjar TV dalam dialog ringan digagas Sukhrowardi sekaligus pengarah produksi wadah seni ala Café Kopi Tradisi ini.(jejakrekam)

Pencarian populer:khairiadi asa
Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.