Sebelum Bikin Lirik Lagu Berbahasa Banjar, Khairiadi Asa Lakukan Riset Dulu

0

BAIT demi bait lagu tercipta dari petikan gitar angin milik Khairiadi Asa. Seniman yang juga wartawan ini hampir satu setengah tahun telah menggeluti olah pikir dan cipta lagu berbahasa Banjar.

KINI, dari gubahannya pun telah tercipta 60 karya lagu berbahasa Banjar dengan berbagai tema dan genre. Pada awal Mei 2020, ia mencipta lagu pertamanya adalah ‘Maunjun di Pahumaan’ dan lagu ke-60 diberi judul ‘Pulau Curiak’. Lagu ke-60 ini mendapat penghargaan dari Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) pada Rabu (6/10/2021).

Ternyata hampir semua lagu ciptaannya, sebelum menulis liriknya, Khairidi Asa harus melakukan penelitian atau riset terlebih dahulu. Baik menggunakan metodologi kepustakaan atau  observasi ke lapangan.

“Ya, karena ini lagu daerah Banjar, saya lebih tertarik mengambil tema budaya, kearifan lokal dan lingkungan. Saya harus melakukan riset dulu, apakah itu menyangkut diksi bahasa Banjar atau isi temanya. Seperti lagu Pulau Curiak dan Pulau Bromo, saya harus mengunjungi kedua pulau itu supaya dapat menggambarkannya dalam lagu,” ujar lulusan S2 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini kepada jejakrekam.com, Selasa (12/10/2021).

Lagu Pulau Curiak yang dinyanyikan Khairiadi Asa dengan petikan gitar di acara SBI, beberapa waktu lalu. (Foto Dokumentasi Pribadi)

BACA : Isi Waktu Luang, 56 Lagu Banjar Telah Tercipta dari Petikan Gitar Khairiadi Asa

Ambil contoh, sebelum menulis lagu Pulau Bromo, Khairidi pun mengamati polemik yang terjadi seputar penamaan Bromo beberapa waktu lalu. Ini karena namanya dianggap berbau kejawa-jawaan.

“Ternyata Bromo itu nama kapal keruk yang mengeruk untuk membuat terusan (antasan) menghubungkan Sungai Barito dengan Sungai Martapura agar kapal-kapal yang datang dari luar lebih dekat ke pelabuhan lama sejarah dulu,” cerita mantan anggota KPU Barito Kuala ini.

BACA JUGA : Misteri ‘Kerajaan Gaib’ Pulau Kadap dalam Bait Lagu Khairiadi Asa

Ketika ditanya sampai berapa lagu lagi yang akan diciptakan, Khairiadi menjawab tidak pasang target. Alasannya, dirinya hanya menyalurkan hobi bermain musik, sejak SMP ikut ansambel, vokal grup dan main band saat duduk di bangku SMA.

“Dalam waktu dekat ini, saya akan mengarang lagu temanya seputar Jembatan Sei Alalak dan sejarah kampung dan orang Alalak itu sendiri. Insya Allah doakan saja,” pungkas Khairiadi.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/10/13/sebelum-bikin-lirik-lagu-berbahasa-banjar-khairiadi-asa-lakukan-riset-dulu/,khairiadi asa adalah
Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.