Diawali Suara Loveeta, Lagu Pulau Curiak Karya Khariadi Asa Raih Apresiasi Pegiat dan Penikmat Seni

0

ALUNAN suara khas Loveeta, siswi kelas V menyanyikan lagu berjudul Pulau Curiak, karya Khairiadi Asa saat launching dan diskusi lagu Pulau Curiak di Kafe Ngopi adalah Tradisi, Komplek Pertokoan Waringin, Banjarmasin, Sabtu (9/10/2022).

LAGU yang diciptakan Khairiadi Asa menceritakan soal panorama alam Pulau Curiak, sebuah delta yang berada di Sungai Barito, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Lagu ini pun menceritakan bagaimana siulan burung curiak, atraksi bekantan hingga tradisi ‘paiwakan’ (pedagang ikan) di atas sampan yang menjadi bagian dalam kultur masyarakat ‘sungai’ Banjar.

Pembuatan video klip Pulau Curiak digarap cukup serius dengan menampilkan ‘nyanyian’ burung dipadu dengan tiupan seruling pemusik Banua, Hendra. Ada pula, suara petikan gitar serta panting yang menjadi ciri khas instrumen Banua. Video klip ini juga disponsori anggota DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi sebagai produser.

BACA : Misteri ‘Kerajaan Gaib’ Pulau Kadap dalam Bait Lagu Khairiadi Asa

“Lagu Pulau Curiak ini merupakan lagu yang diciptakan karena terinspirasi dari pulau yang kini jadi kawasan konvervasi bekantan. Apalagi, dengan adanya pohon rambai yang menjadi makanan bekantan, luas Pulau Curiak awalnya hanya 2,7 hektare, kini meluas jadi 3,9 hektare,” ucap Khairiadi Asa, sebagai pencipta lagu Pulau Curiak.

Menurut dia, Pulau Curiak pun kini jadi sorotan masyarakat Banua, bahkan turut mengundang kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ini berkat dedikasi tak mengenal lelah dari Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yang dimotori dosen pendidikan biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Amalia Rezeki. Buah dari perjuangan Amalia Rezeki bersama SBI adalah penghargaan Kalpataru tahun 2021.

BAC AJUGA : Isi Waktu Luang, 56 Lagu Banjar Telah Tercipta dari Petikan Gitar Khairiadi Asa

Yayasan SBI pun menerima penghargaan Kalpataru 2021 diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong pada Rabu (20/7/2022) di Jakarta.

“Bayangkan, awalnya hanya ada tiga ekor bekantan di Pulau Curiak, kini sudah lebih dari 50 ekor di sana. Ini membuktikan keberhasilan konvervasi primata endemik Kalimantan ini berhasil,” ucap Khairiadi Asa.

Demi bisa merasakan atmosfir, anggota Dewan Kehormatan PWI Kalsel ini pun berangkat bersama istri dan anaknya ke Pulau Curiak. Hingga, tercipta lagu yang masuk dalam list 67 lagu ciptaan Khairiadi Asa.

BACA JUGA : Sebelum Bikin Lirik Lagu Berbahasa Banjar, Khairiadi Asa Lakukan Riset Dulu

“Jujur saja, Khairiadi Asa adalah pencipta lagu Banjar yang paling produktif. Semoga saja, bisa meniru jejak maestro lagu Banjar, Anang Ardiansyah yang telah menciptakan 123 lagu,” komentar pemerhati budaya dan bahasa Banjar, Noorhalis Majid.

Diskusi Lagu Pulau Curiak karya Khairiadi Asa di Kafe Ngopi adalah Tradisi, Banjarmasin menghadirkan para pegiat dan penikmat seni Banua. (Foto Didi GS)

Ketua PAPPRI Kalsel Dino Sirajudin pun berpesan agar koleganya, Khairiadi Asa terus berkarya menciptakan lagu-lagu Banjar, tanpa harus memikirkan apresiasi atau penghargaan dari pemerintah daerah.

BACA JUGA : Mengukur Eksistensi Bahasa Banjar Dari Karya Sastra Hingga Karya Akademik

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kota Banjarmasin, Zulfaisal Putera mengakui pernah mengusulkan Khairiadi Asa agar mendapat penghargaan dari Pemkot Banjarmasin, atas dedikasinya dalam seni ‘tarik suara’ dan pencipta lagu Banjar.

“Ternyata, gara-gara KTP Khairiadi Asa berdomisili di Handil Bakti, Batola, akhirnya tertunda. Semoga, Pemkab Batola bisa memperhatikan hal ini,” tutur Zulfaisal.

BACA JUGA : Mencari Identitas Lagu Banjar, dalam Berkarya Musisi Harus Bebas Merdeka

Diskusi lagu Pulau Curiak langsung direkam dan disiarakan Banjar TV. Sebuah stasiun televisi lokal yang selama ini konsisten menayangkan video lagu-lagu Banjar dalam ‘hiburan rakyat’ seperti ditegaskan Jhonson Marzuki.

Sebagai tuan rumah, Sukhrowardi mengatakan sosok Khairiadi Asa yang berlatar belakang pemusik pop bahkan menggeluti dunia itu sejak duduk di bangku SMA di Tapin hingga kuliah di FISIP Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) sebelum diganti akronimnya menjadi ULM.

BACA JUGA : Banyak Lirik Lagu Banjar Masih Salah dalam Penulisannya

Bahkan, Khairiadi Asa juga pernah menggeluti dunia politik sebagai anggota KPU Kabupaten Batola, hingga pernah jadi konsultan Bank Dunia lewat program UNDP.

“Seniman kreatif dan produktif Banua seperti Khairiadi Asa patut kita panggungkan. Sebab, karya lagunya dibikin juga berdasar riset. Bahkan, lewat lagu Pulau Curiak, kita bisa lebih mengenal khazanah lagu-lagu Banjar dalam balutan genre pop,” ucap anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.