Lakoni Punawakan Bantu Arjuna, Wayang Orang Sanggar Paratapan Lampini Penuh Jenaka

0

SUGUHAN atraksi kesenian wayang gung atau orang dari Sanggar Paratapan Lampini, Desa Tabihi, Kecamatan Padang Batung, benar-benar menghibur para penonton.

CERITA jenaka yang dibawakan dalam wayang orang khas Banjar Pahuluan ini diangkat dalam pagelaran di Panggung Terbuka Darmansyah Zauhidhie, Kandangan, Sabtu (20/8/2022) malam.

Dedikasi para pelakon sangat totalitas. Sanggar Paratapan Lampini pun membawakan cerita berjudul “Hilangnya Permata yang Berharga”.

Lakon ini mengisahkan tentang prahara di Negara Amarta. Ini karena istri Adipati Jenaka yang bernama Dewi Subadra diculik oleh para tokoh antagonis bernama Misa Jangga Berhinam dan Samuka Dewa dari Kerajaan Anggur Bermana Selatan Jaya.

BACA : Desa Barikin dan Lakon Wayang Banjar, Warisan dari Kerajaan Negara Dipa

Berkat perjuangan serius, akhirnya Adipati Jenaka dari Negara Amarta berhasil merebut kembali sang istri. Apalagi, Adipati Jenaka dibantu para punggawa sakti seperti Arjuna, hingga Punakawan; Semar, Nalagaring, Bagong dan Petruk. Termasuk, tokoh-tokoh lainnya yang berjasa dalam merebut kembali supremasi Kerajaan Negara Amarta.

Tatapan para penonton yang menikmati hiburan rakyat ini tertuju ke Dalang Amit. Pemain senir wayang orang (gung) sebagai Semar ini benar-benar bisa membawa pesan-pesan moral yang kental.

BACA JUGA : Lakon Wayang Banjar di Temaran Blencong, Akhir Malam Karasmin Budaya

“Kami berterima kasih karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) telah berkenan mengangkat kesenian wayang gung atau orang yang mulai langka ini,” ucap Dalang Amit kepada awak media.

Menurut dia, perlu regenerasi untuk para pemain wayang orang (gung), karena seni pertunjukan ini merupakan bagian dari khazanah budaya Banjar Pahuluan. “Generasi muda perlu melestarikan wayang gung (orang). Sehingga, bisa dinikmati dari generasi ke generasi di Kalsel, khususnya di HSS,” ucap Dalang Amit.

BACA JUGA : Suguhan Wayang Gung Sanggar Antakusuma Tutup Ragam Pesona Budaya Banjar 2022

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten HSS, Hj Erni Yulia mengungkapkan suguhan wayang orang dari Sanggar Paratapan ini demi memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-77.

“Apalagi, kesenian wayang orang (gung) termasuk seni pertunjukan yang sangat jarang ditampilkan di tengah publik. Harapan kami tentu kesenian ini bisa dilestarikan,” kata Hj Erni.

Dia memastikan saat perayaan Hari Jadi Kabupaten HSS ke-72 pada Desember 2022 akan digelar kegiatan serupa. “Beberapa kesenian tradisional akan kami tampilkan guna memeriahkan Hari Jadi Kabupaten HSS ke-72 nanti,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.