Secara Nasional, Kalsel Posisi 10 Realisasi PMDN dan Ke 21 PMA

0

PERKEMBANGAN realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kalimantan Selatan, sampai dengan triwulan II tahun 2022 sudah mencapai angka Rp 6,65 triliun.

ANGKA tersebut berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 5,43 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 1,22 triliun. Maka terukur secara nasional, untuk PMDN Kalsel menduduki posisi ke 10 dan PMA peringkat ke 21.

Hal itu terungkap oleh Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana kepada awak media di Banjarbaru, Rabu (10/8/2022).

BACA: Bahan Evaluasi Perbaikan Pelayanan Publik, DPMPTSP Sosialisasikan IKM

Hanifah yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel ini mengatakan, informasi tersebut berdasar pada paparan data realisasi investasi penanaman modal PMDN/PMA triwulan II 2022 Kementerian Investasi BKPM dan daftar LKPM Kalsel Kedeputian Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementrian Investasi/BKPM.

“Realisasi Penanaman Modal di Kalimantan Selatan hingga triwulan II Januari – Juni 2022, secara nasional mencapai Rp 302,2 triliun, yang berasal dari penanaman modal dalam negeri Rp 139,0 triliun dan penanaman modal asing sebesar Rp 163,2 triliun, sehingga realisasi penanaman modal Januari-Juni 2022 mencapai Rp 584,6 triliun, yang berasal dari PMDN Rp 274,2 triliun dan PMA sebesar 310,4 triliun,” ujarnya.

“Realisasi penanaman modal di Kalsel pada triwulan II 2022 adalah Rp 4,02 triliun yang berasal dari PMDN Rp 3,230 triliun dan PMA sebesar Rp 778,204 miliar. Sehingga peringkat Kalsel secara nasional di peringkat 10 PMDN dan ke 21 PMA,” bebernya.

BACA JUGA: Pemprov Kalsel Tawarkan Kemudahan Perizinan bagi Investor

Nilai Realisasi pada triwulan II 2022 PMDN terbesar disebutkan secara berurutan dari Kota Banjarmasin, Tanah Laut, dan Kotabaru, sedang usaha PMDN terbesar berurutan berasal dari industri makanan, pertambangan dan jasa lainnya.

Nilai realiasasi PMA terbesar juga disebut secara berurutan dari Tanah Bumbu, Kotabaru dan Kabupaten Banjar, sedangkan sektor usaha PMA berasal dari pertambangan, industri kayu dan perumahan/kawasan industri perkantoran.

“Negara yang paling besar berinvestasi di kalsel berasal dari Singapura sebesar 45 persen secara keseluruhan (PMDN dan PMA), maka sektor yang paling dominan pada triwulan II adalah pertambangan,” pungkas Hanifah.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.