Pengamat Politik Uniska Saran Ulama Kharimastik Kalsel Tetap di Posisi Tokoh Panutan Masyarakat

0

SUDAH menjadi rahasia umum, ulama berpengaruh dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik atau magnet dalam dunia politik. Terlebih jelang tahun politik jelang Pemilu 2024.

PENGAMAT politik dan kebijakan publik FISIP Uniska MAB, Muhammad Uhaib As’ad ikut membaca pemberitaan mengenai isu dukungan Pimpinan Ponpes Nurul Muhibbin Barabai KH Muhammad Bakhiet (Guru Bakhiet) kepada Partai Gerindra dan Prabowo Subianto jelang kontestasi Presiden 2024.

Meski dukungan Guru Bakhiet ini melahir pro dan kontra di tengah masyarakat, khususnya pengguna media sosial (warganet) Banua, usai postingan di Instagram Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

“Guru Bakhiet selama ini memang dikenal tokoh agama dan memiliki majelis taklim serta jamaah yang tersebar di Kalsel. Tentu saja, akan memicu komentar bernada positif dan negatif. Beragam komentar bisa dibaca dalam rekaman media termasuk tercover di kolom komentar platform media sosial yang dimaksud,” kata Muhammad Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Senin (27/6/2022).

BACA : Guru Bakhiet Dukung Prabowo dan Gerindra di Pemilu 2024 Picu Pro-Kontra? Ini Penjelasan Gerindra!

Bagi Uhaib, sejatinya tokoh agama Banua selevel Guru Bakhiet lebih elok tetap memposisikan diri sebagai tokoh panutan. Dalam hal ini, kata dia, bicara konteks membimbing umat untuk memahami agama dan sekaligus menjadi perekat sosial di tengah masyarakat Kalsel.

“Ya, seperti aktivitas yang telah berjalan selama ini daripada masuk dalam pusaran isu  politik atau kekuasaan,” kata doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini.

BACA JUGA : Mohon Doa dan Dukungan, Kapolda Kalsel Temui Guru Danau dan Guru Bakhiet

Masih menurut Uhaib, sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal memberikan dukungan terhadap salah satu tokoh partai untuk maju dalam Pilpres 2024 datang.

“Namun yang perlu dipahami adalah masyarakat atau publik secara sosio-politik terfragmentasi atau beragama dalam pilihan politik atau afiliasi politik,” kata magister politik UGM Yogyakarta ini.

BACA JUGA : Terkumpul dalam 4 Karung, Wagub Kalsel Muhidin Sumbangkan Gaji Walikota untuk Masjid dan Mushala

Kata Uhaib, posisi sebagai tokoh agama sengat riskan dalam kondisi seperti ini dan sudah pasti akan berdampak pada pilihan politik warga.

“Posisi Guru Bakhiet sebagai ulama kharismatik dan memiliki puluhan ribu pengikut atau jamaah akan terkontaminasi secara politik. Bahkan, ada pihak yang berupaya untuk mengkapitalisasi Guru Bakhiet demi kepentingan politik kekuasaan,” pungkas Uhaib.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.