4 Kontribusi Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari bagi Nusantara

0

Oleh : Humaidy Ibnu Sami

SEPANJANG sumber literasi yang saya terhadap pemikiran dan kiprah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang populer sebagai Datu Kalampayan, maka banyak hal bisa diurai.

NAMUN, setidaknya ada empat hal yang menjadi kontribusi besar beliau bagi masyarakat Nusantara. Yakni:

1. Kecintaan pada Tanah Air

Sebenarnya kalau ditelusuri dari silsilah keluarganya adalah bukan asli orang Banjar tapi pendatang atau imigran yang berasal dari Arab bahkan merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw atau termasuk Ahlul Bait. Namun beliau tak mau menonjolkan fam ahlul baitnya, melainkan justru mengedepankan tempat kelahiran beliau di tanah Banjar dengan merekatkan Al-Banjari pada nama belakang beliau sebagai Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Ini menunjukkan bahwa beliau orang yang mencintai kampung halaman dan tanah airnya yang bisa dikatakan sebagai emberio cinta tanah air adalah sebagian dari iman (hubbul wathan minal Iman).

BACA : Islam di Nusantara Tak Lepas dari Pengaruh Ulama Banjar Syekh Arsyad Al Banjari

2  Merintis Nasonalisme Indonesia.

Selama beliau berada di Haramain (Mekkah-Madinah) bersama teman-teman beliau terutama yang dikenal sebagi 4 sekawan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari sendiri, Syekh Abdussamad Al-Palembani, Syekh Abdurrahman Al-Masri Al-Batawi dan Syekh Abdul Wahab Bugis.  Empat sekawan ini mewakili kepulauan besar Indonesia, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari mewakili Pulau Kalimantan, Syekh Abdussamad Al-Palembani mewakili Pulau Sumatera, Syekh Abdurrhman Al-Masri Al-Batawi mewakili Pulau Jawa dan Syekh Abdul Wahab Bugis mewakili Pulau Sulawesi. Mereka berempat bukan sekadar berteman karena seperguruan, tapi sudah membangun persaudaraan yang kuat sebagai sesassma yang berasal dari Nusantara yang saat itu disebut orang Arab sebagai orang Jawi atau orang Melayu. Tidak sampai di situ, mereka juga memperjuangkan dan mempromosikan bahasa Melayu di tanah Arab, hingga pada zaman mereka bahasa Melayu pernah menjadi bahasa kedua di sana sesudah bahasa Arab sebagai bahasa ibu.

BACA JUGA : Pemikiran Ekonomi ala Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari

3, Pencerdasan Secara Luas.

Setelah beliau pulang dari tanah suci beliau tak berapa lama mendirikan semacam semi lembaga pendidikan yang dikenal sebagai Dalam Pagar yang sempat menjwdi pusat pendidikan Is keam yang sangat bermutu. Demikian juga, beliau mendidik dan mengkader secara kepada anak-cucu dan zuriat beliau hingga banyak muncul ulama-ulama besar dari keturunannya yang tersebar di Kalimantan pada khususnya, Nusantara dan Asia Tenggara umumnya. Kemudian, beliau juga menulis karya dari berbagai aspek keagamaan yakni Fiqih (Sabilal Muhtadin), Tauhid (Tuhfatur Raghibin), Kanzul Ma’rifah (Tasawuf), Eskatologi (Qawlul Muhtasyar) dan lain-lain.

BACA JUGA : Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari; Perintis Embrio Nasionalisme Indonesia

Kesemuanya ini memberkan kontribusi besar beliau terhadap proses pencerdasan  masyarakat yang berjangkauan sangat luas. Tidak saja di masyarakat Kalimantan, tapi juga masyarakat Nusantara dan masyarakat dunia Islam.

4. Tokoh Nusantara yang Mendunia.

Pada zamannya dan mungkin sampai sekarang ini, nama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari termasuk tokoh intelektual dunia Islam dalam percaturan intelektual di tanah suci. Beliau ketika berada di Haramain tidak saja sibuk menuntut ilmu, tapi beliau juga mengajar di sana di beberapa majelis para gurunya. Kemudian, kitab Sabilal Muhtadin karya Magnum opus beliau dicetak di Makkah, Mesir, Lebanon dan Turki.

Demikian kontribusi Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari bagi masyarakat Nusantara dan kemudian menjadi masyarakat Indonesia.(jejakrekam)

Penulis adalah Peneliti Sejarah Islam

Staf Pengajar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari

Staf Senior Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/03/19/4-kontribusi-syekh-muhammad-arsyad-al-banjari-bagi-nusantara/
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.