BPJN Kalsel Butuh Waktu Sebulan Benahi Lampu Jembatan Sei Alalak Kembali Menyala

0

BUTUH tempo sebulan bagi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan guna membenahi sistem penerangan di Jembatan Sei Alalak yang terkenal dengan sebutan Jembatan Basit.

JEMBATAN yang menghubungkan ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi dan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti pun kini telah terang benderang.

Ini setelah sejak Minggu (24/1/2022) diketahui utilitas listrik tenaga surya dan aki telah digondol maling. Hingga akhirnya, jembatan megah bernilai ratusan miliar itu hampir sebulan gelap gulita.

“Penerangan lampu Jembatan Sei Alalak telah pulih seperti sedia kala sejak Minggu (20/2/2022) malam. Ya, malam Senin sudah menyala, termasuk lampu warna-warni di tiang kabel gantung jembatan,” ucap Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal kepada jejakrekam.com, Selasa (22/2/2022).

BACA : Rugi Ratusan Juta, Kasus Pencurian Utilitas Listrik Jembatan Sei Alalak Dilaporkan Ke Polisi

Menurut Syauqi, untuk membenahi kembali utilitas penerangan Jembatan Sei Alalak bukan perkara gampang. Sebab, kata dia, semua jaringan listrik harus diputus dulu, karena rusak berat.

“Setelah kami telusuri di bagian sirkuit kelistrikan rusak. Inilah mengapa proses perbaikannya butuh waktu agak lama,” kata Syauqi.

BACA JUGA : Jika Jembatan ‘Basit’ Masih Gelap Gulita, Rosehan Ancam Ajak Warga Pasang Petromaks

Menurut dia, tim teknisi listrik awal untuk pemasangan titik-titik penerangan harus didatangkan dari Jawa, bukan orang lokal sehingga butuh waktu.

“Sebab, sewaktu pemasangan jaringan atau utilitas kelistrikan awal di Jembatan Sei Alalak adalah tim teknisi dari Jawa. Ternyata, yang bersangkutan tidak bisa datang ke Banjarmasin,” ungkap Syauqi.

BACA JUGA : Anggota DPR Rifqinizamy Usul Dua Tokoh Pengganti Nama Jembatan Sei Alalak

Akhirnya, pihak BPJN Kalsel bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel mempekerjakan tenaga lokal yang juga ahli dalam sistem jaringan listrik jembatan.

“Jadi, tenaga lokal ini butuh waktu untuk mempelajari secara teliti dari sistem kelistrikan. Sebab, tak boleh ada kesalahan dalam pemasangan utilitas listrik, bukan sembarang pasang. Ya, tidak seperti listrik di rumah, atau lampu mati di rumah mudah saja langsung diganti,” dalih Syauqi.

Dia membantah jika pihaknya sengaja membiarkan Jembatan Sei Alalak dalam keadaan gelap gulita berlama-lama, hampir sebulan.

BACA JUGA : Koreksi Biaya Jembatan Sei Alalak, Walikota Ibnu Sina : Yang Benar Rp 318 Miliar

“Ini hanya masalah teknis, bukan kesengajaan. Sebab, untuk membenahi sistem kelistrikan jembatan harus teliti dan tak boleh ada kesalahan, karena akibatnya justru makin fatal,” papar Syauqi.

Dia mengimbau agar seluruh warga Kalsel bisa menjaga aset negara tersebut, sehingga insiden kehilangan utilitas listrik maupun fasilitas lainnya tidak terulang lagi.

Saat ini, menurut Syauqi, pihaknya BPJN Kalsel pun masih menunggu proses penyelidikan terhadap laporan pencurian utilitas listrik dan aki tenaga suara di Jembatan Sei Alalak.

“Semoga kasus pencurian utilitas listrik di Jembatan Sei Alalak bisa segera dibongkar pihak kepolisian,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.