Jika Jembatan ‘Basit’ Masih Gelap Gulita, Rosehan Ancam Ajak Warga Pasang Petromaks

1

TERHITUNG hampir sebulan, Jembatan Sei Alalak yang popular dengan Jembatan Basit menghubungkan Jalan Brigjen H Hasan Basry Kayutangi ke Handil Bakti, gelap gulita.

DIDUGA karena jaringan kabel utilitas listrik Jembatan Sei Alalak itu telah dicolong maling, hingga Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel mengklaim mengalami kerugian mencapai Rp 131 juta. Pencurian oleh oknum tak bertanggungjawab itu telah dilaporkan BPJN Kalsel ke Polda Kalsel, karena aki dan kabel tenaga surya telah digondong maling.

Ternyata, hingga kini, Jembatan Sei Alalak masih gelap gulita. Belum ada upaya untuk memasang penerangan jembatan yang telah menelan dana Rp 278 miliar lebih, digarap konsorsium PT Wijaya Karya-PT Pandji Bangun Persada. Dana ini bersumber dari ‘utang’ Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2018-2021.

BACA : Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Batola Sepakat Memelihara Jembatan Sungai Alalak

Jembatan Sei Alalak alias Jembatan Basit ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/2/2022) lalu. Hampir sebulan, panorama indah Jembatan Sei Alalak disuguhkan dengan lampu warna-warni.

“Kalau dihitung sampai sekarang berarti sudah 27 hari Jembatan Basit atau Sei Alalak ini gelap gulita, karena pada Minggu (24/1/2022) diketahui adanya dugaan pencurian aki dan kabel listrik tenaga surya. Tapi, ironisnya sampai sekarang belum ada upaya dari pihak BPJN Kalsel untuk segera menerangi jembatan itu,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Senin (21/2/2022).

BACA JUGA : Tetap Jembatan Sei Alalak, Usulan Nama Lima Tokoh Banua Bertepuk Sebelah Tangan

Menurut Rosehan, meski sudah ada pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di kawasan Handil Bakti dan media jalan di Kayutangi, namun di bentang utama Jembatan Basit masih gelap gulita.

“Seharusnya pihak BPJN Kalsel sebagai empunya jalan mencari alternatif, jangan hanya bisa menunggu,” cetus mantan Wakil Gubernur Kalsel ini.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi PDIP, HM Rosehan Noor Bachri. (Foto Dokumentasi JR)

Masih menurut Rosehan, jika belum ada upaya serius dri BPJN Kalsel, maka dirinya bersama warga Banjarmasin akan mengambil tindakan.

“Kami akan ramai-ramai pasang lampu petromaks di Jembatan Basit. Saya akan buktikan itu akan terjadi, jika jembatan ini masih dibiarkan gelap gulita. Hal ini membuktikan jika warga Banjarmasin peduli dengan fasilitas publik, bukan dibiarkan berlangsung lama gelap gulita,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Kalsel ini.

BACA JUGA : Telan Dana Jumbo, Dirjen Bina Marga Sebut Tak Ada Lagi Proyek Jembatan Besar di Kalsel

Hal senada juga dilontarkan anggota Komisi III DPRD Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Sukhrowardi. Ia mengaku bingung karena pihak BPJN Kalsel sebenarnya sudah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Barito Kuala dan Pemkot Banjarmasin soal PJU pada Selasa (21/9/2022) lalu.

“Jika berdasar kontrak kerja dengan PT Wika dan PT Pandji, jelas status Jembatan Sei Alalak atau Basit ini masih dalam tahap pemeliharaan kontraktor pelaksana. Ini harus ada penegasan,” kata Sukhrowardi.

BACA JUGA : Tahan Gempa dan Bertahan 100 Tahun, Jembatan Sei Alalak Diresmikan Jokowi

Menurut dia, dengan adanya MoU dengan Pemkab Batola-Pemkot Banjarmasin, pihak BPJN Kalsel bisa saja menggandeng pemerintah daerah dalam penanganan utilitas jembatan, khususnya PJU.

“Bukan membiarkan Jembatan Basit ini gelap gulita hampir sebulan. Ini jelas merugikan masyarakat, khususnya pengguna jalan. Apalagi, Jembatan Sei Alalak ini menjadi ikon Kalsel yang berada di Banjarmasin dan Batola,” papar Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi
1 Komentar
  1. Kirana berkata

    Kada update beritanya, 2 hari dah benyala lampunya

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.