Telan Dana Jumbo, Dirjen Bina Marga Sebut Tak Ada Lagi Proyek Jembatan Besar di Kalsel

0

MENELAN dana jumbo Rp 278 miliar lebih bersumber Surat Berharga Syariah Negara (SBN) sejak 2018. Saat peresmiannya pun di atas Jembatan Sei Alalak juga berlangsung besar-besaran, Kamis (20/10/2021). Bahkan dengan pengawalan ekstra ketat.

TERNYATA Jembatan Sei Alalak merupakan megaproyek infrastruktur untuk Kalimantan Selatan. Saat diresmikan, ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin. Kemudian di sisi Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti dan Jalan Berangas Timur, Barito Kuala, dipenuhi masyarakat. Satu tujuan mereka menyaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.

Jembatan Sei Alalak dengan struktur cable stayed dengan panjang 130 meter. Diperkuat  struktur pile slab 295 meter serta panjang oprit jembatan 425 meter. Efektif panjangnya mencapai 850 meter itu, langsung diresmikan orang nomor satu di negeri ini.

Ada kabar dari  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ternyata Jembatan Sei Alalak merupakan proyek infrastruktur mewah ‘terakhir’ dibangun pemerintah pusat di Kalsel.

BACA : Tahan Gempa Dan Bertahan 100 Tahun, Jembatan Sei Alalak Diresmikan Jokowi

“Jembatan Sei Alalak ini sangat mewah karena menelan dana Rp 278 miliar. Jadi, tak ada lagi proyek jembatan sebesar ini lagi di Kalsel. Saat ini, kita hanya fokus operasi pemeliharaan, rehabilitasi optimasi dan rekonstruksi (oper) dalam dua tahun ke depan,” ucap Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian kepada awak media, Kamis (21/10/2021).

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian (Foto Asyikin)

Alasan Dirjen Bina Marga ternyata cukup politis. Dia menyebut jika jembatan mewah dan menelan dana jumbo dibangun, ditakutkan bisa mangkrak jika terjadi pergantian pucuk pemerintahan pada Pilpres 2024 nanti.

“Makanya, kami fokus yang sudah dibangun dan yang rusak-rusak untuk diperbaiki sesuai anggaran tersedia,” ucap doktor lulusan Technical Engineering University of Strathclyde ini.

BACA JUGA : Empat Tahun Bertahan Hidup, Kisah Bengkel Syahruji Terdampak Proyek Jembatan Sei Alalak

Hedy menyebut dengan diresmikan Jembatan Sei Alalak oleh Presiden Jokowi, maka tidak ada lagi pembatasan angkutan yang boleh melintasinya. Ia menegaskan semua jenis moda transportasi dan angkutan bisa bebas melewati jembatan yang dihitung umur teknisnya bisa mencapai 100 tahun itu.

“Segera dimanfaatkan masyarakat. Karena Jembatan Sei Alalak ini merupakan bagian dari Trans Selatan Kalimantan, sehingga untuk jalur logistik serta jalur aktivitas di Kalimantan. Asalkan jangan melebihi tonase yang sudah ditentukan,” kata mantan Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR ini.

Ia berharap dengan dana besar untuk membangun Jembatan Sei Alalak, bisa mendongrak pertumbuhan ekonomi kawasan koneksitas Kalimantan dan sekitarnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.