Gantikan Abdul Wahid, Tugas Berat Menanti Sahrujani sebagai Plt Ketua Golkar HSU

0

TAMPUK kepemimpinan DPD Partai Golkar Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) diserahkan ke Sahrujani. Ini menyusul penonaktifan Abdul Wahid sebagai Ketua DPD Partai Golkar HSU.

PENYERAHAN surat tugas sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar HSU kepada Sahrujani dilakukan H Supian HK di Amuntai, Selasa (23/11/2021). Abdul Wahid yang sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar HSU dinonaktifkan oleh DPD Partai Golkar Kalsel menyusul statusnya sebagai tersangka kasus dugaan suap (korupsi) pengadaan barang dan jasa di Pemkab HSU oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel ini mengatakan kedatangannya dirinya ke ibukota Kabupaten HSU untuk menyerahkan surat pelaksana tugas kepada Sahrujani.

“Hari ini resmi Sahrujani sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar HSU menggantikan Abdul Wahid yang dinonaktifkan. Kami masih menunggu proses hukum yang bersangkutan,” ucap Supian HK kepada awak media di Amuntai.

Ketua DPRD Kalsel ini mengingatkan sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar HSU, Sahrujani menjalankan tugas kepartaian laiknya seorang ketua.

“Kami berharap kasus (dugaan korupsi) yang dialami saudara Wahid ini menjadi terakhir di Kalimantan Selatan,” kata Supian.

BACA : Jadi Tersangka Abdul Wahid Dinonaktifkan, Sahrujani Disiapkan Jabat Plt Ketua Golkar HSU

Usai menerima Amanah dari DPD Partai Golkar Kalsel, Sahrujani memastikan akan menjalankan tugas sebaik mungkin sebagai pelaksana tugas ketua.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel H Supian HK bersama Puar Junaidi saat mendatangi kantor DPD Partai Golkar HSU di Amuntai. (Foto Muhammad)

Menurut Sahrujani, sebagai kader beringin tentu harus siap menjalankan perintah sesuai koridor peraturan perundang-undangan.

Mantan Ketua DPRD HSU ini mengatakan penunjukan dirinya sebagai pelaksana tugas ketua telah melalui pertimbangan matang serta merupakan wewenang dari DPD Partai Golkar Kalsel.

BACA JUGA : Mobil Bupati Abdul Wahid Disegel, Putranya Ketua DPRD HSU Almien Safari Ashar Diperiksa KPK

“Alhamdulillah, tidak sulit bagi saya untuk menjalankan amanah. Sebab, saya pernah menjabat Ketua Harian DPD Partai Golkar HSU. Sedangkan, di kepengurusan DPD Partai Golkar Kalsel, saya menduduki jabatan sebagai Wakil Sekretaris Pemenangan Golkar Kalsel untuk daerah Banua Anam,” papar Ketua Komisi III DPRD Kalsel ini.

Menurut Sahrujani, dirinya bertugas ke HSU layaknya pulang kampung, karena harus mempersiapkan tugas kepartaian. Khususnya, memberi semangat bagi kader, pengurus kabupaten hingga kecamatan agar tetap solid.

“Jujur, kami juga prihatin dengan kasus yang dialami Abdul Wahid. Kami juga harus menghargai jasa Abdul Wahid yang sukses menaikkan raihan kursi Golkar dari awalnya lima kursi menjadi 12 kursi di DPRD HSU,” papar Sahrujani.

BACA JUGA : Jadi Tersangka KPK, Bupati HSU Ditengarai Terima Fee Belasan Miliar Sejak 2019

Dengan beban itu, Sahrujani mengatakan dalam menghadapi Pemilu 2024, tentu raihan kursi terbanyak pada Pemilu 2019 harus bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi.

“Ini menjadi tantangan bagi kami di jajaran pengurus. Walau Pemilu 2024 masih tiga tahun lagi, dalam menghadapinya harus mempersiapkan diri secara matang,” kata Sahrujani.

Targetnya, menurut dia, perolehan suara dan kursi pada Pemilu 2024 nanti harus lebih besar dan banyak lagi dibandingkan era Abdul Wahid memimpin Partai Golkar HSU. “Semoga saja harapan itu bisa terkabul pada Pemilu 2024 nanti,” pungkas Sahrujani.(jejakrekam)

Penulis Muhammad
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.