Punya Payung Hukum, Banjarmasin Ingin Jadi Pusat Wisata Halal di Indonesia

0

DIPERKUAT payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) Nomor  2 Tahun 2021 tentang Pariwisata Halal, Kota Banjarmasin ingin menjadi salah satu destinasi utama wisata halal di Indonesia.

KONSEP wisata halal ini mengadopsi negara-negara non-Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang melihat potensi besar dari pertumbuhan muslim di seluruh dunia. Utamanya, wisatawan muslim untuk mendapat pelayanan di destinasi wisata dunia.

Misalkan, masalah arah kiblat, tempat shalat, restoran halal, makanan dan minuman halal serta level kesehatan lingkungan dan higienitas makanan. Idealnya adalah layanan wisata yang ramah muslim.

Hal ini terungkap dalam diskusi bulanan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDKI) Kalimantan Selatan di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (20/11/2021).

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyebut layanan wisata ramah bagi muslim telah diatur dalam Perda Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pariwisata Halal. Terutama Pasal 1 ayat (1) menyebut bahwa wisata halal adalah usaha di bidang pariwisata yang usahanya mengusung tema halal.

BACA : Kepala Satpol PP Banjarmasin Akui Dilematis Tindak Kafe yang Jual Miras

Belied ini pun diterapkan di fasilitas yang menopang pariwisata halal seperti hotel, restoran dan lainnya. Menurut dia, Banjarmasin punya potensi besar dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi pemerintahan dengan sektor pasar yang luar biasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Nah, kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim merupakan aspek yang harus terpenuhi dalam kepariwisataan,” kata Ibnu Sina.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini menyebut di Banjarmasin sedikitnya ada 10  spot wisata pinggir sungai yang tersedia. Sebut saja, kawasan Siring Menara Pandang, Kampung Hijau Sungai Bilu, Sungai Jingah, Pulau Bromo dan Kuin Kacil-Mantuil serta kawasan lainnya yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

“Makanya, kepada warga sekitar yang memiliki spot wisata itu memberi rasa aman dan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang datang,” kata Ibnu Sina.

BACA JUGA : Libatkan Tim Legal Drafter Kemenkumham, Raperda Wisata Halal Digodok Banjarmasin

Ketua DDII Kalimantan Selatan Ustadz H Chairani Idris sebagai narasumber mengakui tema dunia wisata dalam perspektif Islam itu kini kian menguat di dunia internasional.

Menurut Chairani, Banjarmasin dengan andalan wisata sungainya justru paling cocok untuk dikembangkan sebagai wisata halal. Apalagi, Chairani mengutip banyak ayat dalam Alquran mengisahkan sungai sebagai gambaran surga.

“Program wisata sungai di Banjarmasin juga sangat luar biasa. Ya, diibaratkan Sungai Nil di Kairo, Mesir, maka posisi Sungai Martapura di Banjarmasin juga punya potensi besar. Tidak salah jika Banjarmasin bisa dijuluki adiknya Kairo, Mesir,” kata Chairani.

Dalam catatan Direktur Cabang PT Nur Ramadhan Wisata ini ada tiga program prioritas untuk Pemkto Banjarmasin yang bersentuhan dengan sungai. Yakni, pembenahan sungai dan transportasi umum, kota perdagangan dan jasa dan layanan program smart city berbasis teknologi informasi. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.