SUKSES dengan seminar ‘Badewa The Art Of Healing’ hingga dilanjutkan workshop tari Badewa. Puncaknya, Sanggar Seni Sinar Pusaka menyuguhkan pertunjukan tari Badewa kolosal bertema Badewa in Performance di Gedung Balairungsari, Taman Budaya Kalsel, Banjarmasin Sabtu (23/10/2021) malam.
TARIAN berunsur mistis, menceritakan kisah cinta segitiga yang berakhir dengan guna-guna. Sang sakit pun bisa disembuhkan dengan ritual pengobatan Badewa. Tiap adegang pun ditampilkan para penari dengan apik. Tak terlepas dari makna setiap gerakan, membikin decak kagum para penonton.
Ketua Sanggar Seni Sinar Pusaka, Abdul Karim Zaidan mengungkapkan pagelaran tersebut merupakan salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Kalsel. Ini membuktikan warisan budaya yang dimiliki Kalsel sangat kaya dan bisa terus dikenali khalayak ramai.
“Tari Badewa ini merupakan suatu seni yang diangkat dari tradisi budaya Badewa yang mana merupakan suatu tradisi pengobatan non medis,” ucap Karim.
Karim mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pagelaran yang disokong Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta anggota Komisi X DPR RI asal Fraksi Gerindra H Muhammad Noor.
“Kami sangat bangga dan sangat terbantu kepada semua pihak yang telah banyak mensupport pagelaran ini,” papar Karim.
BACA : Badewa, Ritus Seni Pengobatan Masyarakat Bakumpai di Kalimantan
Sementara itu, Muhammad Nur yang turut menyaksikan pagelaran tari Badewa mengaku bangga. Menurut dia, atraksi budaya pada malam itu merupakan kali kedua terselenggara melalui aspirasi.
“Sebelumnya juga dihelat pagelaran lagu-lagu karya maestro Anang Ardiansyah. Temanya mengangkat kearifan lokal melalui lagu Banjar karya Anang Ardiansyah dalam isu global,” papar legislator Senayan Jakarta ini.
Kepada Staf Ahli Mendikbud Ristek, Ahmad Syauqi yang merupakan orang Banjar, Muhammad Noor mengatakan berpesan agar memperjuangkan aspirasi para seniman, akademisi, peneliti dan pemerhati budaya Banjar dan Kalsel di tingkat nasional.
BACA JUGA : Haji Idrus, Tradisi Badewa dari Ritual Pengobatan Bertransformasi jadi Seni Pertunjukan
Sebagai mitra Kemendikbud Ristek, anggota Komisi X DPR RI asal Kalsel ini mengatakan menjadi tanggung jawab dirinya untuk terus menggali, memelihara dan memperkenalkan kepada generasi muda Banua atas khazanah budaya Banjar dan lainnya.
“Makanya, kegiatan semacam ini perlu terus dilestarikan. Semoga aspirasi yang tidak seberapa ini bisa memberi sedikit kotribusi dalam memajukan kebudayaan khususnya Kalimantan Selatan,” kata Nur.
Turut hadir dalam pagelaran tari Badewa ini Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, Datuk Cendikia Hikmadiraja Kesultanan Banjar Taufik Arbain, akademisi Pendidikan Sosiologi FKIP ULM Nasrullah, komunitas-komunitas seniman dan budayawan.
BACA JUGA : Batatamba, Menggali Ritus dan Metode Penyembuhan Penyakit di Tengah Masyarakat Bakumpai
“Luar biasa pertunjukan atraksi tari Badewa yang bernuansa magis, ternyata bisa jadi suguhan menarik. Ini semua karena komitmen kuat dari Sanggar Sinar Pusaka selama ini melestarikan tradisi Banjar dan Bakumpai,” kata Nasrullah, memuji.
Bahkan, Achmad Rafieq Muchlison pun mengungkapkan rasa kagumnya atas suguhan dari Sanggar Seni Pusaka. Pemerhati budaya Bakumpai ini mengatakan pertunjukan tarian Badewa di Taman Budaya itu sangat luar biasa.
“Sungguh luar biasa dengan gerak tari yang indah dan rapi, padu dengan iringan instrumen yang serasi. Jelas, dalam pertunjukan kali ini bisa membangun nuansa magis. Ya, seperti ritual Badewa sesungguhnya,” kata Rafieq.(jejakrekam)
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/10/24/suguhkan-tari-mistis-bercerita-cinta-segitiga-sanggar-sinar-pusaka-banjir-pujian/,https://jejakrekam com/tag/sanggar-seni-sinar-pusaka/