Bikin Inovasi, Puskesmas Tambang Ulang Putus Mata Rantai Covid-19 dengan Sword

0

BERBAGAI macam cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) di Provinsi Kalimantan Selatan. Istilah tracking, testing dan treatment (3T) dengan berbagai inovasi pun dilakukan para tenaga kesehatan di lapangan.

SALAH satunya dilakukan Puskesmas Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut. Dengan melakukan pengambilan sample swab secara langsung ke masyarakat, atau inovasi Sword (Swab on The Road).

Para tenaga kesehatan di Puskesmas Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut berharap ini salah satu upaya dan dukungan dilapangan dalam bersama-sama memutus penyebaran Covid-19.

Fauzi Rifani selaku Kepala Puskesmas Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut, Sword (Swab on The Road) mengatakan kegiatan pengambilan swab secara jemput bola.

Petugas yang diterujunkan terdiri dari dokter umum, Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) atau yang dikenal analis kesehatan, surveilans dan dan petugas promosi kesehatan (promkes) mendatangai langsung pasien ke desa-desa. Sebelumnya, pasien sebelumnya diberitahu siapa-siapa saja yang akan diambil uji swabnya.

BACA : Andalkan Puskesmas, Juni-Juli Fokus Massifkan Penelusuran Kasus Covid-19 di Kalsel

“Di mana mereka yang di-swab ini, sebelumnya diketahui reaktif dari uji cepat melalui rapid test serta yang memiliki riwayat kontak dengan anggota keluarga yang telah dinyatakan positif terpapar covid-19,” ujar Fauzi Rifani, Sabtu (20/6/2020) sore.

Adanya, jemput bola dalam melakukan pengambilan swab ini, beber Fauzi, karena pihaknya ingin mendukung supaya pelaksanaan 3T yang gencar sekarang ini dilakukan Pemprov Kalsel dan Kabupaten Tanah Laut melalui Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 benar-benar berjalan di lapangan.

“Kriteria pasien yang didatangi atau dikunjungi untuk di-swab adalah pasien yang memiliki keterbatasan tertentu untuk dapat melakukan pengambilan swab yang seharusnya dilakukan di puskesmas,” jelas Fauzi.

Fauzi menjelaskan adanya Sword (Swab on The Road) diharapkan dapat mempercepat penegakan diagnosis, sehingga risiko penularan di masyarakat sekitar pasien semakin cepat diturunkan. Termasuk menurunkan angka kesakitan dan risiko morbiditas pasien dan masyarakat sekitar pasien.

BACA JUGA : Saat New Normal, Jangan Sampai Kalsel Alami Gelombang Kedua Kasus Covid-19

“Mudah-mudahan inovasi Sword (Swab on The Road) juga dapat dilakukan tenaga kesehatan di seluruh Kalimantan Selatan, sehingga bisa menekan jumlah pasien covid-19, serta dengan cepat ditemukannya pasien, maka risiko menularkan ke orang lain akan semakin kecil,” papar Fauzi.

Memang, diakui Fauzi, di tengah pihaknya melakukan inovasi Sword (Swab on The Road) menemui beberapa kendala di lapangan. Seperti adanya masyarakat yang takut akan diperiksa karena menganggap Covid-19 adalah aib.

“Termasuk, masyarakat takut melakukan isolasi mandiri sehingga tidak bisa bekerja, dan masih ada masyarakat yang merasa merasa dirinya sehat sehingga tidak berpikir untuk tidak diperiksa,” ucapnya.

“Di lapangan memang ada ditemui kendala sebelum kami melakukan Sword (Swab on The Road). Namun berkat sinergisitas dengan tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 juga kepala desa dan bhabinkamtimas serta bhabinsa di desa kami datangi melakukan pendekatan kepada warga yang mau diswab, akhirnya kendala tersebut dapat ditangani. Intinya sinergisitas dengan sesama stakeholder itu penting,” papar Fauzi.

Salah satu pasien yang meminta nama nya tidak dipublikasikan, saat tim Sword (Swab on The Road) mendatangi di kawasan Desa Bingkulu Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut, mengaku sebelum dilakukan pemeriksaan swab.

BACA JUGA : OTG Reaktif Harus Dikarantina, Pemprov Kalsel Bakal Ambil Alih RS Karantina Stagen Kotabaru

Dirinya sangat takut karena mengira tindakan swab itu memasukkan alat sampai ke dalam perutnya padahal hal tersebut tidak benar.

“Awalnya dalam pikiran saya sangat takut apabila dilakukan swab, namun setelah diberikan penjelasan dari petugas kesehatan yang datang tidak seperti yang dipikirkan. Mudah-mudahan hasil swab yang telah diambil hasilnya negatif,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis Balsyi
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.