Andalkan Puskesmas, Juni-Juli Fokus Massifkan Penelusuran Kasus Covid-19 di Kalsel
GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan terus memantau kinerja tim gugus daerah dalam skema percepatan penuntasan penyebaran virus Corona.
SAAT ini, Kalimantan Selatan mulai menerapkan penelusuran orang-orang yang terpapar virus Corona berbasis puskesmas sebagai garda terdepan, tak lagi mengandalkan petugas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.
Model tracking, tracing dan testing (3T) yang dipopulerkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel menyamaikan persepsi itu dengan pihak Pemkab Hulu Sungai Selatan.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie memimpin rakor pelaksanaan tracking dan tracing di Kandangan, Selasa (16/6/2020) bersama Wakil Bupati HSS, Syamsuri Arsyad dan Kepala Dinas Kesehatan HSS dr Hj Siti Zainab dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin serta jajaran tim surveilans.
BACA : Saat New Normal, Jangan Sampai Kalsel Alami Gelombang Kedua Kasus Covid-19
“Memang angka kasus pasien yang terkonfirmasi di HSS terus mengalami peningkatan. Makanya, kami terpaksa menutup IGD RSUD H Hasan Basry Kandangan,” kata Wabup Syamsuri Arsyad.
Ia mengakui ada beberapa dokter dan petugas medis di RSUD Hasan Basry Kandangan yang turut terpapar virus Corona.
“Saat ini, jumlah pasien di HSS terdata sebanyak 540 orang. Termasuk, 179 orang masih belum keluar hasil test swabnya. Hari ini, bertambah 10 orang, sehingga total pasien Covid-19 mencapai 40 orang. Di antaranya, 30 orang dalam perawatan, 5 orang sembuh dan 5 orang meninggal dunia,” ungkap Wabup HSS.
Ia mengatakan pihaknya juga menyediakan tiga lokasi perawatan pasien Covid-19 yakni RSUD H Hasan Basry Kandangan, Puskesmas Daha Sejahtera dan Dinas Kesehatan (eks RSUD Hasan basry) sebagai tempat karantina.
BACA JUGA : Waspada! Covid-19 Berevolusi di Banjarmasin, Kluster-Kluster Baru Bermunculan
Haris Makkie yang juga Sekdaprov Kalsel pun mengingatkan agar HSS dan Tapin memperkuat peranan puskesmas dalam upaya tracking dan tracing.
“Berdasar skenario, mulai Juni-Juli 2020 ini kita akan melakukan tracing, tracking dan testing ataupun listing di Kalsel. Jadi, pada Agustus 2020, kita sudah mendapat daftar orang yang memiliki kontak langsung dengan pasien Covid-19,” kata Haris.
Menurut dia, pada Agustus 2020, akan difokuskan pada treatmen atau perawatan sehingga kurva kasus Covid-19 di Kalsel bisa mengalami penurunan atau melandai.
BACA JUGA : Angka Kematian Tinggi Akibat Covid-19 di Kalsel Didominasi Kelompok Rentan dan Kluster Gowa
“Treatment terus hingga titik yang tidak mengkhawatirkan lagi,” ucapnya, sembari menyerahkan 825 alat rapit kepada Dinkes HSS dan 575 rapit test kit ke Dinkes Tapin. Selanjutnya, 825 alat rapit test itu akan disebar ke 21 puskesmas yang ada di Kabupaten HSS.(jejakrekam)