Gugus Tugas Sebut Ada 2 Ribu Kasus Covid-19 Belum Terdeteksi di Kalsel

0

USAI melakukan rapid tes dengan pengambilan sampel darah di enam pasar yang ada di Banjarmasin, hingga hasilnya cukup mengejutkan ada 129 orang dinyatakan reaktif tes cepat Covid-19 itu, dilanjutkan dengan sterilisasi, Minggu (17/5/2020).

WALAU sempat terjadi penolakan, namun akhirnya ada sekitar 1.361 orang dari 1.550 warga ditarget baik pengunjung, pedagang, hingga anak jalanan diambil sampel darahnya pada Sabtu (16/5/2020).

Dari hasil rapid test dengan sampel acak di enam pasar yang dilakukan tim gabungan didapat hasil kurang dari 10 persen ternyata reaktif rapid test Covid-19. Antrean panjang pun sempat terjadi, karena proses pemeriksaan dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 12.00 Wita.

Rinciannya, di Pasar Pekauman ada 186 orang diambil sampel darahnya didapat 12 orang reaktif. Sisanya, 174 non reaktif. Kemudian di Pasar Lokasi, ada 205 sampel, 6 orang bereaksi dan 199 tidak reaktif. Berlanjut di Pasar Lama, dari 245 orang sampel rapid test, 30 orang di antaranya hasilnya reaktif. Sisanya, 215 orang lainnya tidak reaktif.

BACA : Tak Peduli PSBB, Dapat Duit Bansos Warga Banjarmasin Serbu Pasar Baru

Begitupula, di Pasar Lima dari 297 sample rapid test, 30 orang di antaranya dinyatakan reaktif dan 267 orang lainnya menunjukan hasilnya negatif. Kemudian, Pasar Binjai dari 180 sampel darah, ada 30 reaktif atau positif rapid test Covid-19, 150 orang lainnya non reaktif.

Sedangkan, di  Pasar Sudimampir dari 248 orang sumple, 21 orang hasilnya reaktif, sedang 227 orang tidak reaktif. Totalnya, dari enam pasar itu, ada 129 orang dinyatakan reaktif, dan 1.232 orang non reaktif.

“Kami sudah melaksanakan penyemprotan massal di enam pasar usai dilakukan rapid test Covid-19. Direncanakan, kegiatan yang sama akan diberlakukan untuk semua wilayah yang melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kabupaten dan kota,” ucap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie dalam siaran pers yang diterima jejakrekam.com, Minggu (17/5/2020).

BACA JUGA : Pasien Corona Kalsel Hari Ini Tembus 404 Kasus, Lima Orang Tercatat Meninggal Dunia

Menurut dia, upaya sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan merupakan tindaklanjut karena semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kalsel.

“Bahkan, ahli epidemiologi mengatakan sebenarnya kasus positif masih banyak yang belum terdeteksi, bahkan jumlahnya bisa mencapai 2 ribu kasus positif lebih sebenarnya,” papar Haris Makkie.

Sekdaprov Kalsel ini berharap lewat penyemprotan disinfektan masal dapat menekan penyebaran virus Covid-19 lebih luas lagi khususnya di tempat publik seperti pasar.

“Kami juga menerjunkan tim komunikasi informasi dan edukasi ke tengah masyarakat untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pencegahan Covid-19,” ucap Haris Makkie.

BACA JUGA : Biddokes Polda Kalsel Lakukan Tes Swab Terhadap 129 Warga Reaktif Rapid Test

Menurut dia, peran serta masyarakat itu adalah dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan, berperilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga imunitas tubuh melalui olahraga.

Kegiatan penyemprotan pun melibatkan anggota Polri dan TNI, Gugus Tugas Covid-19 Banjarmasin dan tim epidemiologi di enam pasar usai diterapkan rapid test massal yang dilakukan secara serentak di Banjarmasin, Minggu (17/5/2020).(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.