Demi Kuliah Daring, Mahasiswi Uniska Rela ke Hutan dan Tempuh Jarak Puluhan Kilometer

0

DEMI menangkal penyebaran virus Corona (Covid-19), seluruh kampus terpaksa menerapkan sistem perkuliahan daring atau online, termasuk Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyar Al Banjari.

NAMUN, tak semua mahasiswa bisa mengakses kemajuan teknologi informasi itu, akibat terkendala jaringan maupun keterbatasan kuota internet.

Banyak mahasiswa pula yang tinggal di daerah pedalaman, belum tersentuh jaringan internet. Hasilnya, mereka harus melakukan berbagai upaya demi tetap aktif kuliah seperti biasa.

Seperti yang dirasakan Dwi Rahayuning Utami, mahasiswi asal Desa Terombongsari Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan ini.

BACA : Pesan Psikolog Agar Mahasiswa Tidak Stres Kuliah Daring

Bukan tanpa sebab, pasalnya Dwi sapaan akrabnya, harus mencari tempat yang lebih jauh dari tempat tinggalnya. Ini lantaran di kawasan pemukimannya yang jauh dari keramaian, tak ada jaringan internet.

Dwi mengungkapkan, jaringan internet di kawasan pemukiman tempat tinggalnya itu, hanya ada pada jam 5 sore hingga 6 pagi. Sebab, arus listrik hanya menyala pada jam tersebut.

“Meskipun ada jaringan, tetapi sangat lambat. Kecuali kalau hari Jumat atau hari libur itu bisa sampai 24 jam menyala listriknya,” kata Dwi kepada jejakrekam.com, Jumat (17/4/2020).

BACA JUGA : Histeria Covid-19 Merebak, Suka Duka Penerapan e-Learning di Kampus Ternama

Menyiasati kondisi itu, mahasiswi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin ini harus menempuh jarak 2 kilometer. Ia pun menerobos hutan yang dipenuhi pohon karet dengan dataran yang lebih tinggi.

Bahkan, sampai menempuh jarak 10 kilometer dari tempat tinggalnya untuk menuju pusat keramaian di kantor Kecamatan Sungai Durian, demi tetap menjalani kuliah daring.

“Kalau pagi biasanya ke kebun karet sekalian membantu kerjaan orang tua, atau ke pusat keramaian di kecamatan,” tuturnya.

BACA JUGA : Covid-19, ULM Tunda Wisuda dan Perkuliahan Via Online

Kendati demikian, wanita berusia 19 tahun ini merasa nyaman dan tenang berada di pemukiman yang jauh dari penduduk. Apalagi di tengah hebohnya virus Corona di kota besar seperti Banjarmasin, Banjarbaru atau kawasan zona merah lainnya.

Ia berharap agar ada perhatian dari pihak pemerintah maupun kampus kepada mahasiswa yang berada di pedalaman dan masih belum tersentuh jaringan internet. Apalagi dalam kondisi kuliah daring saat ini, jaringan internet sangat dibutuhkan.

“Semoga pemerintah mampu dengan cepat menangani virus Corona ini. Dan untuk kampus semoga ada kebijakan untuk meringankan beban mahasiswa,” pesan Dwi.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.