Histeria Covid-19 Merebak, Suka Duka Penerapan e-Learning di Kampus Ternama

0

MEREBAKNYA kasus Corona di sejumlah daerah di tanah air membuat perguruan tinggi bersiaga. Beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Uniska MAAB hingga UIN Antasari memutuskan untuk menerapkan perkuliahan online atau e-Learning.

RUPANYA perkuliahan e-Learning ini merupakan pengalaman baru bagi sebagian mahasiswa. Misalnya Muhammad Ruki,salah satu mahasiswa PTN, yang mengikuti metode perkuliahan dalam jaringan (daring) ini.

Ia mengungkapkan tidak masalah mengikuti perkuliahan secara online. Namun kadangkala di tengah perkuliahan jaringan tiba-tiba bermasalah.

“Tidak terlalu sulit, tapi sinyal saja yang kadang-kadang lemot, apalagi kalau harus mengumpul tugas,” kata Ruki saat dihubungi jejakrekam.com, Kamis (19/3/2020).

BACA : Antisipasi Pandemic Corona, Sebagian Kampus di Banjarmasin Tiadakan Kuliah Tatap Muka

Sementara itu, akademisi FKIP Uniska MAB  Dr Didi Susanto mengakui jaringan internet sangat vital untuk menunjang perkuliahan online. Dia menyebut e-Learning memiliki kelebihan tersendiri terutama kecepatan dan kredibel menyampaikan materi perkuliahan kepada anak didiknya.

“E-Learning mencakup area yang luas, peserta memperoleh visualisasi lengkap, kelas pun fisik pun tak perlu dibutuhkan, dan wakt upun lebih fleksibel kapan saja bisa dimulai,” ucap doktor jebolan Universitas Negeri Semarang ini.

BACA JUGA : Satu Pasien dalam Pengawasan Covid-19 di RSUD Ulin Dinyatakan Meninggal Dunia

Terpisah, Nasrullah dosen FKIP ULM mengatakan penerapan e-learning bukan barang baru baginya. Sebab, dirinya sudah terbiasa menggunakan fasilitas e-Learning ULM yang tersedia.

“Ada sedikit masalah ketika nyaris semua dosen dan mahasiswa mengakses portal akademik ULM. Nah saya biasanya menggunakan fasilitas lain seperti Google Form dan Google Class Room,” timpal Nasrullah.

Dia menyebut anak didiknya cepat beradaptasi dengan perkuliahan Online, karena sudah terbiasa mengakses sosial media. Antropolog ini menyarankan provider untuk memberikan diskon kouta internet selam penerapan perkuliahan online.

“Kouta terpakai cukup besar, nah di situasi seperti ini sudah seyogyanya provider membantu masyarakat dalam bentuk kouta internet untuk menunjang pembelajaran,” pungkas Nasrullah.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.