Sasar 100 Rumah, Bantuan Rutilahu Naik Menjadi Rp 30 Juta Per unit

0

DINAS Sosial Kota Banjarmasin di Tahun 2024 ini, kembali akan melanjutkan renovasi dari program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

KEPALA Dinsos Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana menuturkan, akan ada 100 buah rumah yang akan direnovasi pada program Rutilahu kali ini.

Biaya untuk renovasi di tahun ini pun, dikatakannya mengalami kenaikan dari tahun lalu. Yakni Rp 25 juta untuk satu buah rumah di Tahun 2023. “Tahun ini satu buah rumah Rp 30 juta. Dan upah tukangnya sekitar Rp 6 juta untuk satu rumah,” ucap Dolly, Sabtu (4/5/2024).

“Kenaikan ini (oleh) pertimbangan mungkin karena bahan-bahan yang naik,” sambungnya.

BACA: 225 Usulan Bedah Rumah Tak Layak Huni Mengantri, 38 Dalam Pengerjaan

Dengan total 100 rumah yang masuk program tahun ini, dan tiap rumah biayanya Rp 30 juta. Ia menuturkan di tahun ini Dinsos Banjarmasin menganggarkan Rp 3 miliar dari APBD Murni Kota Banjarmasin Tahun 2024 untuk program Rutilahu ini.

Jumlah itupun, kembali dilanjutkan Dolly masih menyisakan antrian sekitar 225 rumah. Dari total 335 usulan yang masuk di dinasnya.

Sejauh ini berdasarkan datanya, yang paling banyak menerima program Rutilahu ini berada di daerah Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Barat. “Mudah-mudahan sisanya itu bisa tercover di anggaran perubahan nanti,” tuturnya.

“Dan kemudian juga di tahun depan akan dapat lagi,” tambahnya.

BACA JUGA: Ada Usulan 225 Usulan Terbanyak Di Barat Dan Selatan, Dinsos Banjarmasin Segera Garap Renovasi 38 Unit Rutilahu

Dirinya juga menerangkan problem terbesar dari masih panjangnya antrian Rutilahu ini, karena rata-rata memang banyak rumah tua dan kurang layak di Banjarmasin. “Yang banyak rusak dan jeblok itu di bantaran sungai. Cuman, karena memang itu di jalur hijau kita tidak bisa bantu,” jelasnya.

Karena untuk bisa masuk program Rutilahu, Dolly menjelaskan selain rumah harus berdiri di tanah milik sendiri. Rumah pun tidak berada di jalur hijau. “Itu yang wajibnya,” ujarnya.

Serta pula, pemohon ataupun yang diusulkan juga harus masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Meski demikian, Dolly mengungkapkan program Rutilahu ini baru bisa berjalan setelah refocusing APBD Tahun 2024 selesai. “Takutnya sekarang kan kita lagi konsen untuk refocusing. Mungkin sekitar bulan Juni baru mulai jalannya,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.