Kepala Disdik Klaim Rapor Pendidikan Kemampuan Literasi Banjarmasin Tergolong Baik

0

KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin Nuryadi mengklaim untuk hasil kemampuan literasi menurut rapor pendidikan justru meraih predikat baik.

“HASIL skor tahun ini adalah 72,27 naik menjadi 7,9 dari tahun 2022 hanya 64,37. Akar masalah yang perlu dibenahi adalah kemampuan literasi berupa distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan,” kata Kepala Disdik Kota Banjarmasin Nuryadi merespons kritikan publik soal rencana pemberangkatan 15 guru bahasa Inggris ke London, Inggris pada akhir November atau awal Desember 2023 nanti dikutip jejakrekam.com, Sabtu (25/11/2023).

Menurut Nuryadi, ada beberapa langkah operasional yang bisa dijadikan contoh berupa pendataan dan analisis kelebihan dan kekurangan jam mengajar pada setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan.

BACA : Rapor Pendidikan Banjarmasin Masih Kuning Merah, Akademisi ULM Kritik Rencana Guru Dikirim Ke Inggris

“Kemudian, penempatan pendidik dari satuan pendidikan yang kelebihan jam mengajar pada mata pelajaran tertentu ke satuan pendidikan yang kekurangan jam mengajar mata pelajaran yang sama,” tutur Nuryadi.

Kemudian, menurut dia, akar permasalahan lainnya adalah fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru penggerak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guru penggerak.

BACA JUGA : Kembali Kukuhkan 73 Guru Penggerak, Terbanyak se-Kalsel Banjarmasin Ingin Jadi Kota Pendidikan

Nuryadi mengatakan beberapa langkah operasional yang bisa dijadikan contoh mencakup fasilitasi pendidikan dan pelatihan guru penggerak bagi pendidik hingga sosialisasi dan promosi kepada guru tentang keuntungan menjadi guru penggerak.

“Kemampuan numerasi yang menjadi capaian Kota Banjarmasin pada tahun ini adalah sedang. Sedang artinya dalam kisaran 40%-70% peserta didik telah mencapai kompetensi minimum untuk numerasi. Namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum,” papar mantan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Hari Pendidikan Nasional 2023, 665 Sekolah Di Banjarmasin Telah Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

Nuryadi menyebut akar penyebabnya sama dengan liteasi yaitu distribusi pendidik dan prsentase guru penggerak.

Dengan demikian, Nuryadi mengatakan beberapa langkah operasional yang bisa dijadikan contoh. Yakni, identifikasi kebutuhan buku bacaan teks dan non-teks penunjang literasi ataupun numerasi serta identifikasi target atau sasaran pemberian buku bacaan.

“Kemudian, pengadaan buku bacaan teks dan non-teks penunjang literasi ataupun numerasi,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.