Miliki Potensi Sebagai Bahan Bakar Alternatif, Pengembangan Gas Metan Terhambat Pendanaan

0

DINAS Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin rencanakan untuk mengembangkan kembali gas metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.

RENCANANYA UPT TPA Basirih kembali akan memproduksi gas metana, kemudian disalurkan kembali ke rumah-rumah, untuk membantu perekonomian warga. Ini mengingat potensi yang bisa dihasilkan, salah satunya sebagai sumber bahan bakar untuk kegiatan memasak sehari-hari.

Seperti diketahui, gas metana umumnya berasal dari timbunan atau pembusukan sampah organik, gas itulah yang kemudian disalurkan alias dimanfaatkan.

BACA: TPA Basirih Diperkirakan Dapat Bertahan Hingga 2 Tahun Lagi

Dijelaskan oleh Kepala UPT TPA Basirih, Agus Siswadi, sebenarnya distribusi gas olahan ini pernah dilakukan pada tahun 2018 lalu. “Dulu pernah sampai 50 kepala keluarga di Handil Palung, merasakan manfaat dari gas metana ini,” ucapnya.

Namun seiring berjalannya waktu, pipa penyalur gas diketahui rusak, hingga distribusi dan pengembangannya pun terhenti. “Meski begitu gas metana ini masih kami gunakan, meskipun cuma sebatas di Kantor UPT dan Balai Pembibitan,” terangnya.

“Kami sebenarnya ingin mengembangkannya lagi, tapi pendaan belum ada,” ujarnya.

Ia pun lantas menjelaskan, pihaknya akan mencoba kembali di tahun 2024 mendatang, dengan sasaran distribusi yang masih di permukiman Handil Palung.

Namun kendala masih tetap ada, karena menurutnya anggaran yang ada belum cukup. Di Tahun 2024, anggaran hanya Rp 190 juta. “Dana yang diperlukan itu cukup besar. Perkiraan, lebih dari Rp 200 juta, karena harus membangunan sarana parasarananya dari awal lagi,” jelasnya.

BACA JUGA: Menanggulangi Sampah di TPA Basirih, Pemkot Banjarmasin dan PT Sucofindo Jalin Kerja Sama

Maka ia berharap, ada pihak ketiga yang mau diajak kerja sama. Namun lagi-lagi menurutnya, sejauh ini pihaknya belum melihat ada pihak ketiga yang mau atau melirik potensi tersebut.

“Padahal sebenarnya, tidak hanya bisa digunakan untuk memasak saja. Tapi, juga bisa untuk dikembangkan ke arah lain. Misalnya, untuk listrik,” tuturnya.

“Tapi, untuk pengembangan ke arah itu tentu memerlukan dana yang lebih besar,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.