Gunakan Perhitungan IDM, 2 Dosen Uniska Teliti 14 Desa di Bati-Bati Tanah Laut

0

DUA dosen Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin melakoni penelitian belasan desa di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut periode Maret-Agustus 2023.

PENELITIAN dalam studi pembangunan desa berbasis Indeks Desa Membangun (IDM) oleh Adhi Surya Said bersama Prof Dr Sulastini ini guna mendapatkan gambaran atau deskripsi kondisi desa.

“Kondisi desa yang kami teliti di Kecamatan Bati-Bati, Tanah Laut ini bisa terlihat dari status desa tergolong mandiri, maju, berkembang, tertinggal hingga sangat tertinggal,” kata Adhi Surya Said kepada jejakrekam.com, Kamis (28/9/2023).

Menurut IDM merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pembangunan di suatu desa atau wilayah.

“IDM biasanya mencakup berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan lain sebagainya. Nilai IDM dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu desa telah berkembang,” kata dosen Fakultas Teknik Uniska MAB Banjarmasin ini.

BACA : Dosen Uniska MAB Ajarkan Warga Desa Mandi Kapau Timur Kelola Sampah dengan Teknologi Lingkungan

Namun, menurut Adhi, setiap negara atau wilayah dapat memiliki metode perhitungan IDM yang berbeda-beda, dan perubahan dalam metode perhitungan atau indikator yang digunakan dapat memengaruhi nilai IDM suatu desa dari waktu ke waktu.

Dalam metode riset ini, Adhi bersama Prof Sulastini menyodorkan sekitar 600 pertanyaan diinput ke dalam program Excel lalu sudah selesai dijawab baru diinput ke website IDM.

“Ada sekitar 14 desa di Kecamatan Bati Bati Kabupaten Tanah Laut dengan status desa 8 desa maju, 2 desa mandiri, 4 desa berkembang untuk tahun 2022,” kata Adhi.

Dia menegaskan riset yang dilakukan dirinya bersama Prof Sulastini merupakan program pengabdian masyarakat dari kampusnya.

BACA JUGA : Kadis LH Berharap Semua Desa Di Batola Menjadi Desa Proklim

“Penelitian ini mandiri, bukan dari proyek pihak kementerian, khususnya Kementerian Desa. Ini murni program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dari kampus Uniska yang menjadi kewajiban bagi seorang dosen atau akademisi,” tutur Adhi.

Dia berharap penelitian ini bisa dilanjutkan dengan data tahun berjalan yaitu 2023. Sebab, dari status desa bisa dilihat potensi dan kekurangan dari desa berdasarkan IKE (Indeks Ketahanan Ekonomi), IKS (Indeks Ketahanan Sosial) dan IKE (Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan).(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.