Realisasi PAD Kota Banjarmasin Sudah Capai 53 Persen Dari Target Rp 664 Miliar

0

MEMASUKI akhir Tahun 2023, realisasi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin diklaim lebih tinggi dari pendapatan di bulan yang sama di tahun sebelumnya.

KEPALA Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin Edy Wibowo menjelaskan, bahwa hingga pertanggal 15 September, pendapatan daerah Kota Banjarmasin sudah mencapai 53 persen. “Ini terdiri dari PAD kita, kemudian pendapatan dana transfer daerah maupun pusat, serta pendapatan lain yang sah,” ucapnya kepada jejakrekam.com, Rabu (20/9/2023).

Khusus untuk PAD Banjarmasin yang ditargetkan Rp 664 miliar yang dikatakan Edy saat ini sudah terealisasi sekita Rp 253 miliar, atau sekitar 39 persen.

BACA: Permudah Pelayanan, Bank Kalsel Buka Kantor Kas di BPKPAD Banjarmasin

Dilanjutkannya lagi, untuk komponen terbesar lainnya seperti pajak hotel sudah 54 persen dari terget, kemudian pajak hiburan 25 persen, lalu pajak restoran 26 persen, pajak reklame 17 persen, pajak penerangan jalan (PJJ) 64, pajak parkir 42 persen, pajak walet 8 persen, PBB P2 46 persen, dan BPHTP 61 persen.

Kemudian juga untuk pendapatan transfer pusat sudah 60 persen, dan dana perimbangan 61 persen, lalu dana transfer pendapatan daerah dari provinsi 57 persen, serta pendapatan lain yang sah sudah mencapai 156 persen. “Kalau untuk pendapatan lain yang sah ini sendiri ada di angka Rp 4,1 miliar, tapi menurut hitungan kami masih ada potensi untuk menambah PAD kita,” ujarnya.

“Hal ini karna selain ada pengembalian dari BPK sebelumnya, ada juga pajak yang masih belum jelas,” sambungnya.

Dijelaskannya, pajak yang belum jelas ini adalah pajak yang sudah dibayarkan, namun belum dilaporkan secara terperinci oleh para wajib pajak ini. “Karena kita tidak tau secara pasti bagaimana rincian dari mereka yang sudah bayar ini, jadi masih ada potensi sekitar 2 miliar dari situ,” tuturnya.

Mempelajari pengalaman, Edy mengungkapkan kedepannya akan berkoordinasi dengan pihak bank. Lebih lanjutnya, di 3 bulan akhir ini jika membandingkan pendapat PAD tahun ini dengan tahun sebelumnya ada kenaikan yang lumayan signifikan.

“Sebenarnya target serapan kita ini sudah lebih dari pada tahun sebelumnya, kalau membandingkan dari bulan yang sama di Tahun 2021 ke Tahun 2022, di tahun ini ada 30 persen kenaikannya,” jelasnya.

BACA JUGA: Periode Januari-Agustus 2022, Sekda Ungkap Realisasi PAD Banjarmasin Sudah 65 Persen

Dan di sisa waktu ini, dirinya optimis akan bisa mencapai target PAD yang telah ditetapkan ini, bahkan hingga melebihi target. “Di sisa 3 bulan ini kita optimis, karena perharinya rata-rata yang masuk sekitar Rp 1,5 miliar, jadi kalau kita berhitung itu dikalikan sebulan itu bisa mencapai Rp 30 miliar lebih,” ucapnya.

“Bahkan mungkin bisa lebih lagi kemungkinannya, hingga di akhir nanti bisa saja mencapai Rp 100 miliar, In Syaa Allah kita akan berjuang semaksimal mungkin,” sambungnya.

Oleh karena itu, dirinya akan melakukan intensifikasi lagi yang mana masih belum taat, dalam artian mereka yang sudah bayar namun belum maksimal. “Itu nantinya yang akan kita kejar, saat ini kita juga melakukan pemanggilan terhadap tagihan PBB yang belum bayar mulai dari 2022 bahkan ada yang dari 2019,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.