Antisipasi Dini, Akademisi FT ULM Ingatkan Waspada Musim Kering Terjadi Pelapukan Pondasi Rumah

0

INSIDEN ambruknya dua rumah di Komplek Asman Pesona Jalur II Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar pada Kamis (14/9/2023) dini hari, harus menjadi atensi khusus bagi masyarakat, terutama pemilik rumah.

PAKAR perencanaan kota dan permukiman Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengatakan kembali amblas atau ambruknya rumah tinggal perlu mendapat perhatian serius dan butuh tindakan antisipasi dini.

“Masyarakat harus waspada dan memerhatikan kembali kondisi rumah masing-masing. Nah, jika ada tanda-tanda kerusakan pada bangunan seperti keretakan, kemiringan, kerusakan atau patahan pada bagian lantai dan dinding segera diperbaiki,” ucap Akbar Rahman kepada jejakrekam.com, Kamis (14/9/2023).

Menurut dia, sebaiknya para pemilik bangunan, termasuk rumah tinggal bisa menggunakan jasa atau berkonsultasi dengan arsitek atau ahli struktur demi menjaga keamanan rumahnya.

BACA : Terdengar Gemuruh, 2 Rumah Ambruk Di Komplek Asman Pesona, Pakar Konstruksi Duga Akibat Kegagalan Pondasi

“Khusus rumah panggung dan berpondasi dari kayu ulin. Perlu juga turun ke bagian bawah rumah guna mengecek kondisi tiang, tongkat dan pondasi rumah dengan menggunakan tenaga tukang langganan. Hal ini diperlukan agar memastikan kondisi tongkat dan sunduk masih berfungsi dengan baik dan tidak patah,” kata Ketua I Bidang Pendidikan dan Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini,

Menurut Akbar, perlu juga dicek posisi antara sunduk, lapak dan tiang pancang galam tetap pada menyatu dan tidak terjadi pergeseran hingga patahan.

BACA JUGA : Toko Haji Ali Ambruk Saat Direnovasi, Pakar Kota : Bukti Pemkot Banjarmasin Abaikan Keamanan Bangunan Gedung!

“Pada kondisi musim kering ini, pengecekan pondasi, khususnya pancangan galam sangat dianjurkan. Karakter kayu galam adalah material yang lebih kuat di dalam tanah atau kondisi basah. Sementara, pada musim kering, jika pancangan galam tidak betul-betul tertanam ke dalam tanah akan mengakibatkan kondisi galam bisa lapuk,” beber Koordinator Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini.

Akbar Rahman, Pakar Perencanaan Kota dan Permukiman Fakultas Teknik ULM Banjarmasin. (Foto Radar Banjarmasin)

———–

Masih kata Akbar, dengan kondisi itu bisa menyebabkan kekuatan galam menahan lapak, sunduk dan tongkat serta tiang berkurang. Akibatnya akan terjadi ketidakstabilan struktur yang dapat menyebabkan keambrukan bangunan.

BACA JUGA : Insiden Ambruknya Ruko Alfamart, Pakar Hukum Lingkungan : Bukti Kerusakan Lahan Gambut!

“Jadi, pada musim kering ini kondisi pondasi galam yang tidak tertancap ke dalam tanah akan kering dan mudah lapuk dan dimakan rayap. Maka perlu dicek kondisi rumahnya masing-masing, apalagi jika sudah ada tanda-tanda kerusakan pada lantai dan dinding bangunan,” imbuh doktor urban design lulusan Universitas Saga Jepang ini.

Akbar juga menyarankan agar pemerintah daerah dapat mengimbau masyarakat agar pada proses pembangunan di tanah rawa lebih berhati-hati. Terkhusus lagi, menggunakan tenaga ahli dan pelaksana konstruksi yang berpengalaman di tanah rawa serta memiliki sertifikat keahlian.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.