Catatan Ringan Ekspedisi Batang Banyu dari Banjarmasin ke Negara (1)

0

Oleh : Muhammad Hadin Muhjad

PAGI Jumat berkah, 1 September 2023. Ada sedikit kesibukan di bantaran siring halaman parkir hotel Swiss Belhotel Borneo Banjarmasin. Lalu lalang,  anak muda sampai dewasa dan  laki, perempuan, mengangkut barang perbekalan ke kapal.

KAPAL KM Amin Subur adalah kapal penumpang barang yang biasa digunakan oleh Orang Negara dan orang disepanjang perjalanan antara Negara-Banjarmasin. Kapal ini yang akan mengangkut peserta Ekspedisi Batang Banyu yang bertujuan melakukan misi napaktilas budaya dan peradaban sungai sebagai model pengembangan wilayah Batang Banyu, 

Pengembangan sosial ekonomi masyarakat, kemudian menangkap potensi dan tantangan pengembangan infrastruktur tepian Batang Banyu dan terakhir penyadaran sosial politik masyarakat. Ekspedisi batang banyu ini dilaksanakan dengan membentuk kepanitian, sebagai berikut :

Penasihat :

1. Prof. Dr. Ahmad, SE. M.Si  (Rektor ULM)

2. Ir. Martinus

Ketua          : Prof Dr M. Hadin Muhjad, SH,MHum

Sekretaris   : M. Rasyidi, S.Sos.M.AP

Bendahara : Yajedi

Tim Peneliti  :

1.       Prof Ahmad Yunani

2.       Dr Fahrianoor

3.       Dr Subhan Syarief

4.       Dr Akbar Rahman 

5.       Drs Abdul Haris Makki, M,Si

6.       Dr Uhaib As,ad, M.Si

7.       Didi Gunawan S.Pd

Tim Transportasi dan Logistik:.

1. Cecep Ramadhani,S.Ikom (Dhani)

2. Nurmayani

3. Yuli Harmini

4. Abbas

5. Farid.

Tim Medis:

1.       Dea Ananda

2.       Galuh

3.       Hj Ratnasari

Tim Media dan Dokumentasi:;

1. Afdi Rahmanata

2. Anjas

3. A’ang 

4. Hesti

5. Daddy Fahmanady,SH.LLM

Tim Sosialisasi dan Komunikasi:

1. Samsul Hidayat

2. Tatas D3

3. Ir Anang Rosadi

Tim Pendukung :

1. Khumaira

2. Santi

3. Yance

4. Muhyar

5. Saleh

BACA : Bukan Hanya Susur Sungai, Hasil Kajian Ekspedisi Batang Banyu Direspons Rektor ULM

Pagi itu, aku  dengan perasaan senang setelah membuka acara PKKMB STIHSA langsung menuju bantaran sungai siring depan Hotel Swisbel Banjarmasin. Ternyata sudah menunggu peserta ekspedisi batang banyu yang siap untuk mengikuti acara pelepasan. Rektor ULM Prof.Dr, Ahmad yang akan melepas keberangkatan peserta Ekspedisi Batang Banyu  masih sedang  asyik bercengkerama dengan para peserta yang umumnya adalah koleganya.

Sekitar waktu menunjukkan 09.00 Wita lebih sedikit acara pelepasan dimulai yang bertindak sebagai MC adalah Rasyidi selaku Sekretaris Panitia seorang anak muda potensial yang tajam analisis politiknya. Dimulai dengan kata pengantar Ketua lalu sambutan pelepasan oleh Rektor ULM.

Dalam kata pengantarnya, Rektor ULM menyambut gembira ekspedisi batang banyu dan diharapkan dapat menambah pengetahuan budaya orang batang banyu yang merupakan orang Banua. Hasilnya dapat mengembangkan antropologi budaya sebagai bahan untuk pembukaan prodi antrologi budaya di ULM.

BACA JUGA : 3 Hari Ekspedisi Batang Banyu Merekam Budaya Luhur Pemukim Bantaran Sungai di Kalsel

Setelah selesai acara pelepasan kapalpun  mulai merangkak pelan menyusur sungai Martapura meninggalkan bantaran siring muka Hotel Swissbel yang merupakan hasil bangunan Pemkot Banjarmasin. Nama Sungai Martapura ini diambil dari nama Kota Martapura, yang terletak di sebelah hulu Kota Banjarmasin. Nama Martapura diberikan oleh Raja Banjar ke-4 Sultan Mustain Billah sebagai ibukota yang baru didirikan kira-kira pada tahun 1630 setelah dipindah dari Banjarmasin ke kawasan Kayutangi, tepatnya di sebelah timur dari Kayu Tangi didirikan keraton baru yang disebut Martapura. Karena itu nama kuno Sungai Martapura adalah sungai Kayutangi.

BACA JUGA : Ekspedisi Batang Banyu; Menelusuri Duka dan Harapan di Jalur Sungai Martapura-Barito-Nagara

Nama lainnya yang dahulu digunakan adalah Sungai Tatas, mengacu kepada delta Pulau Tatas, daerah yang pada 13 Agustus 1787 menjadi milik VOC-Belanda (kotta-Blanda) dan sekarang merupakan pusat kota Banjarmasin modern. Nama lain Kota Banjarmasin adalah Kota Tatas.

Berdasarkan data dari BPS Kota Banjarmasin, Sungai Martapura memiliki panjang 80 km, lebar 100 meter, kedalaman rata-rata 10 meter, dan kedalaman sungai surut 4 meter. Kapalpun be rgerak menyusuri Sungai Martapura menuju muara Mantuil tempat pertemuan dengan Sungai Barito yang berjarak sekitar 5 kilometer.(jejakrekam/bersambung)

Penulis adalah Ketua Tim Ekspedisi Batang Banyu

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

.

Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.