3 Hari Ekspedisi Batang Banyu Merekam Budaya Luhur Pemukim Bantaran Sungai di Kalsel

0

EKSPEDISI Batang Banyu merekam hasil budaya dan komunikasi, termasuk sosial kemasyarakatan terutama para pemukim di pesisir atau bantaran sungai di Kalsel akan dihelat pada 1-3 September 2023.

BERDASAR hasil riset akademisi komunikasi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Fahrianoor menjelaskan konsep batang banyu ini lebih menititikberatkan bagaimana masyarakat memaknai lingkungan sungai.

“Hal ini juga berdasar pengalaman budaya bersama yang berlangsung secara turun-temurun. Budaya masyarakat di sepanjang sungai biasanya berbudaya ramah kepada pendatang sekalipun,” ucap Fahrianoor kepada jejakrekam.com, Kamis (31/8/2023).

Selama ini jalur perdagangan dan interaksi antar pemukim bantaran sungai dihubungkan dengan jalur-jalur sungai. Terbesar adalah Sungai Nagara, Sungai Martapura hingga Sungai Barito serta jaringan anak sungai lainnya di Kalsel.

BACA : Konsep Batang Banyu yang Kian Berubah di Tengah Masyarakat Banjar

“Apalagi, masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Negara merupakan pemukiman kuno pada masa pro sejarah dan masa Hindu Buddha. Dari sini lahir konsep Batang Banyu yang menggambarkan keseharian atau manifestasi masyarakat dari mata pencaharian, perilaku masyarakat hingga budaya rumah yang dijaga dari generasi ke generasi secara turun temurun,” pungkas doktor lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.

Ekspedisi Batang Banyu ini dipimpin Prof Dr Muhammad Hadin Muhjad sebagai ketua tim ini dengan menggunakan ‘perahu dagang Negara ini akan start di depan Dermaga Swisbell Hotel Borneo Banjarmasin akan dilepas oleh Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri, Jumat (1/9/2023) pagi.

BACA JUGA : Demi Etalase ‘Venesia dari Timur’ di Veteran, Ancaman Banjir Justru Makin Besar

Ketua Tim Eksepedisi Batang Banyu, Prof Hadin Muhjad mengatakan lewat susur Sungai Barito dan Negara dengan melintasi sejumlah daerah di Kalsel, mencakup Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara dan finish di Kabupaten Tabalong.

“Misi Ekspedisi Batang Banyu ini merupakan napak tilas budaya dan peradaban sungai sebagai model pengembangan wilayah Batang Banyu. Kemudian, soal pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan menangkap potensi dan tantangan pengembangan infrastruktur tepian Batang Banyu hingga penyadaran sosial politik masyarakat,” ucap Ketua Senat ULM ini.

BACA JUGA : Kisah 4 Putra Maharaja Sari Kaburungan; Raja Kerajaan Negara Daha (1)

Dalam Ekspedisi Batang Banyu ini diikuti puluhan peserta dari kalangan akademisi, peneliti, jurnalis, pengmat, aktivis lingkungan, mahasiswa dan tokoh masyarakat di Kalsel.

“Melalui Ekspedisi Batang Banyu ini ada beberapa komunitas masyarakat pesisir sungai yang akan disinggahi dan diadakan dialog seperti masyarakat Desa Keladan di Kabupaten Tapin, Margasari, masyarakat Nagara hingga ramah Tamah dengan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung,” tutur Hadin.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.