Banyak Komisioner Petahana Tumbang, Akademisi ULM: Bisa Bawa Masalah Serius di Bawaslu se-Kalsel

0

FORMASI komisioner Bawaslu kabupaten/kota se-Kalsel terpilih periode 2023-2028 telah ditetapkan oleh Bawaslu RI. Menariknya, justru banyak petahana tumbang di babak akhir.

SEBANYAK 45 anggota Bawaslu kabupaten/kota yang kebanyakan wajah baru di 13 daerah Kalsel dilantik oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

Seperti di formasi Bawaslu Kota Banjarmasin, tak satu pun incumbent bisa bertahan. Padahal, Mastawan, Muhammad Yasar sempat masuk 10 besar, karena hanya 5 komisioner didominasi wajah baru.

Nasib serupa juga dialami di Bawaslu Banjarbaru, Tapin, Hulu Sungai Tengah (HST), Tanah Bumbu (Tanbu). Sementara itu, formasi lainnya masih menyisakan incumbent seperti Batola ( 1 orng), Banjar (2 orang), Hulu Sungai Selatan (HSS) terdapat 2 nama, HSU menyisakan satu nama; Syardani, Tanah Laut pun begitu. Pun begitu, Kotabaru masih menyisakan satu orang.

BACA : Komisioner Pengawas Banua Tak Masuk ‘Kloter’, Eks Ketua Bawaslu Kalsel Curiga Ada Tarik Menarik Kepentingan

Akademisi Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Mohammad Effendy mengaku miris dengan hasil seleksi akhir dari 90 nama menjadi 45 komisioner Bawaslu terpilih di 13 kabupaten/kota se-Kalsel.

“Di tengah tingkat kepercayaan masyarakat yang kian turun terhadap  penyelenggara Pemilu, keterlambatan pengumuman hasil seleksi menambah keresahan publik,” ujar Effendy kepada jejakrekam.com, Sabtu (19/8/2023).    

BACA JUGA : Bawaslu RI Resmi Umumkan Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota di Kalsel, Simak Namanya

Sebab, menurut dia, hanya urusan seleksi saja Bawaslu bersikap abai, bagaimana  nanti menghadapi masalah pemilu yang pasti akan banyak persoalan yang rumit.

“Adanya beberapa kabupaten/kota yang tidak ada petahana ini bisa menimbulkan masalah lain yang cukup serius. Ini mengingat waktu  penyelengaraan pemilu yang sangat dekat,” imbuh mantan anggota KPU Provinsi Kalsel ini.

Menurut Effendy, bagaimana Bawaslu yang baru ke depan melaksanakan tugasnya dengan  pengalaman yang minim. “Sementara mereka akan berhadapan dengan peserta pemilu yang sudah kaya pengalaman,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum ULM ini.

BACA JUGA : Misteri Tanda Bintang, Benarkah Calon Komisioner Bawaslu di Kalsel Ada Orang Titipan?

Effendy berujar harapan yang bisa digantungkan ke formasi Bawaslu kabupaten/kota adalah mereka punya semangat kuat untuk memberi kontribusi bagi pengembangan demokrasi.

“Mereka harus bekerja keras agar bisa menepis kecurigaan yang sangat  kuat dari masyarakat bahwa  sebagiannya adakah orang-orang. Tunjukan bahwa anda independen dangan  kerja dan tindakan nyata, sehingga layak mengemban tugas itu,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.