Sekolah Dasar Negeri Di HSU Sepi Pendaftar, Simak Apa Kata Pengamat

0

SEBANYAK 184 Sekolah Dasar baik negeri dan swasta di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) telah selesai melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPBD).

MENURUT data yang dibuat Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang diterima jejakrekam.com, dari 184 Sekolah Dasar itu, hampir 99 persen kekurangan peserta didik. Tercatat, sebanyak 110 sekolah dasar negeri yang mendaftar hanya 1-10 orang, sedangkan sisanya di atas 10 orang.

Sedangkan untuk sekolah swasta yang berbasis agama Islam bahkan di atas 100 pendaftar. Yakni SD IT IHSANUL AMAL yang peserta didik barunya sebanyak 111 orang dan SD ISLAM IHYA ULUMUDDIN NURSUFIYAH sebanyak 68 orang.

Yang memprihatinkan lagi, dari 184 sekolah dasar itu, ada 2 SDN yang mendaftar cuma 1 orang yakni di SDN Rantau Kurau Hulu dan SDN Kota Raja. Berikutnya lagi ada 5 SDN yang juga mendaftar hanya 2 orang, yakni di SDN Antasari 2, SDN Sungai Karias 5, SDN Muara Baruh, SDN Padang Luar serta SDN Haur Gading.

BACA: Sejumlah SD Di HSU Kurang Peserta Didik, Bahkan Hanya Ada 1 Orang Yang Daftar

Terkait hal ini, Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Amka mengatakan, dalam memilih sekolah untuk anak tercinta, orang tua akan dihadapkan pada beberapa pilihan. Seperti menyekolahkan anak ke sekolah umum, sekolah swasta, maupun pesantren. Namun, kini juga telah banyak bermunculan sekolah-sekolah Islam terpadu yang memadukan ilmu pengetahuan umum dan pendidikan agama.

“Kita lihat di HSU sekarang ini, semakin banyak orang tua yang memilih sekolah Islam untuk tempat anak-anaknya menimba ilmu,” ujarnya dengan jejakrekam.com, Jumat (28/7/2023).

Alasan pertama mengapa sebagian besar orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah Islam adalah, agar kelak mereka memiliki akhlak dan moral yang baik. Akhir-akhir ini, semakin banyak pemberitaan tentang seorang anak yang berani melawan orang tua bahkan sampai mengusirnya dari rumah.

BACA JUGA: Juara Pertama Di Kabupaten, TK IT Nurul Ilmi Amuntai Wakili HSU Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi

Jelas itu bukan suatu hal yang baik. Dengan menyekolahkan anak di sekolah Islam, harapan orang tua kepada anaknya ialah menjadi anak yang memiliki akhlak dan moral sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.

“Pergaulan bebas tetap menjadi momok yang menghantui bagi banyak orang tua. Oleh karena itu, selain menguasai pendidikan hard-skill untuk urusan duniawi, mereka juga berharap anak-anaknya terjaga dari sisi pergaulan serta akhlaknya,” ujarnya.

Beberapa program di sekolah Islam sangatlah menarik hati para orang tua, diantaranya penyelenggaraan salat berjamaah, program hafalan Al-Qur’an, dan kurikulum pendidikan agama serta pendidikan umum yang porsinya pas. Selain program hafalan Al-Qur’an, biasanya beberapa sekolah tersebut juga mengintegrasikan hafalan hadits dalam kurikulumnya. Menghafal dan memahami hadits sangatlah penting untuk membentuk akhlak sekaligus khazanah keilmuan anak.

Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel ini menambahkan, lembaga pendidikan formal masih diyakini sebagai tempat terbaik untuk menyiapkan generasi terdidik sebagai orientasi masa depan yang lebih baik. “Pondasi agama menjadi kekuatan serta kebermanfaatan hasil pendidikan cermin mutu pendidikan,” ucapnya.

BACA LAGI: Masih Sepi Calon Siswa Baru, Sejumlah SMPN di Banjarmasin Buka Kebijakan Pendaftaran Rombel Offline

Sementara itu, Dosen Sosiologi Fisip ULM Setia Budhi mengatakan, berkurangnya anak usia masuk SD bisa berbanding lurus dengan keberhasilan program KB. “Tetapi bisa juga disebabkan orang tua lebih memilih ke sekolah agama, pesantren atau madrasah,” ujarnya.

HSU sebagai kota dengan jumlah pesantren yang cukup banyak, orang tua lebih memilih sekolah agama untuk anak anak mereka apalagi melihat perkembangan zaman, orang tua membangun SDM anak -anak berbasis pengetahuan agama.

“Begitu juga mungkin jarak sekolah berdekatan, sehingga dampak sistem zonasi, dimana daerah tertentu jarang penduduk usia sekolah,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.