Sejumlah SD Di HSU Kurang Peserta Didik, Bahkan Hanya Ada 1 Orang Yang Daftar

2

PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) telah berakhir beberapa pekan yang lalu. Terdata dari 184 sekolah dasar baik negeri maupun swasta, diketahui mengalami kekurangan peserta didik.

DISEBUTKAN hampir 99 persen dari sejumlah sekolah dasar tersebut, peserta didiknya yang mendaftar untuk kelas 1, hanya rata -rata puluhan murid saja. Bahkan di SDN Kota Raja dan SDN Rantau Karau Hulu yang mendaftar cuma 1 orang, disusul ada 5 SDN yang pendaftarnya 2 orang siswa.

Ini berbanding terbalik kalau dibandingkan dengan sekolah swasta seperti di SD IT IHSANUL AMAL yang peserta didik barunya sebanyak 111 orang dan SD ISLAM IHYA ULUMUDDIN NURSUFIYAH sebanyak 68 orang

BACA: Guru ‘Bolos’ Mengajar di SDN Tampakang, Disdik HSU Siapkan Sanksi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), melalui Kasi Kurikulum Bahruddin membenarkan fenomena ini, ketika sekolahnya sudah siap, tapi muridnya tidak ada.

Bahruddin telah memprediksi fenomena ini, mengingat di Kalimantan Selatan ini mayoritas penduduknya muslim, sehingga anggapan dari para orang tua siswa yang cenderung menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah berbasis pendidikan agama.

“Padahal di SD Negeri pun kami sudah berusaha di ekstra kurikulernya, dimana setiap pagi melaksanakan tahfiz untuk menambah wawasan keagamaan kepada murid,” ujarnya dengan Jejakrekam.com, Rabu (26/7/2023).

“Tahun kemarin memang kami mau melakukan regrouping, kebijakan penggabungan SD itu demi efesiensi anggaran serta efektivitas peningkatan mutu pendidikan. Kondisi semacam itu terpaksa diambil, sebab SD yang ada tidak ada siswanya, tetapi belum terealisasi,” ucapnya.

BACA JUGA: Cegah Guru Bolos Mengajar, Disdik HSU Tempatkan Pengawas Sekolah

Berdasar Permendikbudristek Nomor 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) Reguler, tetap memberi toleransi bagi SD yang menerima BOS kurang dari 60 siswa di sekolah, kalau tidak akan membebankan dana daerah.

Walaupun terjadi fenomena seperti ini, pemda tetap menyediakan pelayanan pendidikan. Namun jika jumlah siswa atau peserta didik terus berkurang, karena ada pergeseran orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke madrasah, tentu berimbas pada SD negeri.

“Istilahnya dalam tanda kutip disesuaikan dengan selera konsumen. Tentu saja ini interopeksi bagi kami sebagai penyelenggara pendidikan, agar lebih meningkatkan mutu pendidikan seperti adanya muatan lokal (mulok), hingga perbaikan pembelajaran penunjang di sekolah,” imbuhnya.(jejakrekam)

RALAT: Pada berita sebelumnya disebutkan pendaftar SDN Kayakah hanya 1 siswa, seharusnya adalah SDN Kota Raja dan SDN Rantau Karau Hulu. Kemudian, pendaftar SDN Antasari 2 hanya 2 siswa, seharusnya ada 5 SDN yang pendaftarnya 2 orang siswa. Data dalam berita telah dirubah sesuai dengan data yang diterima.

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi
2 Komentar
  1. Kaprah berkata

    Berita Hoaks….tolong cek dan ricek di lapangan.

  2. Ahmad berkata

    Cek juga SDN Haur Gading

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.