Tunggu Hasil Review DED, PUPR Banjarmasin Pastikan JPO Dibangun Lewat Dana APBD

0

KEPALA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin Suri Sudarmadyah memastikan akan segera melanjutkan rencana pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).

ADA lima titik JPO yang sudah mengantongi studi kelayakan dan dokumen rancang bangun rinci atau detail engineering design (DED) yang digarap pada 2017 oleh konsultan perencana.

“Kami akan segera mereview DED lima titik JPO yang berada di ruas jalan nasional di Banjarmasin. Tahapan review sudah dijalankan, karena rencana pembangunan JPO itu sudah memiliki studi kelayakan dan DED,” ucap Suri Sudarmadyah kepada jejakrekam.com, saat menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Banjarmasin, belum lama tadi.

Menurut dia, dari hasil review produk perencanaan yang memuat detail gambar kerja untuk dasar pekerjaan konstruksi akan ditentukan titik mana saja yang akan dibangun JPO di Banjarmasin.

BACA : Akui Pernah Usulkan Bangun JPO di Jalan A Yani, Wakil Rektor UIN Antasari : Rencana Itu Sudah Lama!

Untuk diketahui, berdasar hasil seleksi ulang tender elektronik oleh LPSE Banjarmasin pada 29 Mei 2017, PT Cipta Ekapurna Engineering Consultant dari Yogyakarta menggarap proyek perencanaan studi kelayakan dan DED berpagu anggaran Rp 495,5 juta.

Lima titik JPO yang rencananya dibangun di ruas jalan nasional itu berada di tiga titik di Jalan A Yani Banjarmasin, yakni depan Duta Mall dan RSUD Ulin di Km 2,5, depan kampus UIN Antasari-Masjid Besar At Taqwa di Km 4,5 dan depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalsel di Km 6, Banjarmasin.

BACA JUGA : Saat Ini Belum Dibahas, Bangun JPO di Banjarmasin Harus Kantongi Rekomendasi Forum LLAJ

Dua titik lainnya berada di depan Masjid Noor, Jalan Pangeran Samudera dan depan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Jalan Brigjen Hasan Basry, Kayutangi Banjarmasin.

Mengenai rencana review DED 5 titik JPO, Suri Sudarmadyah yang merupakan mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Kalsel ini memastikan akan segera digarap pada tahun 2023 ini.

“Kemungkinan kita akan lakukan di APBD Perubahan tahun 2023 untuk review DED JPO ini,” kata Yayah, sapaan akrab pejabat perempuan Balai Kota Banjarmasin ini.

BAC AJUGA : Menakar Urgensi Bangun JPO, Pakar Kota : Atasi Soal Ancaman Banjarmasin Tenggelam Dulu!

Dia mengatakan berdasar instruksi Walikota Banjarmasin Ibnu Sina rencana pembangunan JPO paling memungkinkan untuk dikerjakan adalah di depan kampus UIN Antasari. “Itu pilihan utama dan prioritas pembangunan yang akan dijalankan pemerintah kota,” kata Yayah.

Untuk alokasi anggaran bersumber dari ‘uang rakyat’ APBD Banjarmsin ditaksir mencapai Rp 3,5 miliar hingga Rp 5 miliar biaya bangun satu unit JPO. Untuk anggaran dari rencana pembangunan JPO ini sendiri, diestimasikan akan memakan biaya sebesar Rp 3 hingga Rp 5 Miliar per satu unit.

Salah satu dalil Pemkot Banjarmasin untuk membangun JPO karena adanya insiden tertabraknya mahasiswa UIN Antasari yang meninggal dunia pada 2012 dan 2017 silam, saat menyeberang di ruas Jalan A Yani Km 4,5.

BACA JUGA : Awal 2024, Walikota Ibnu Sina Beri Sinyal Segera Bangun JPO Depan Kampus UIN Antasari

Begitupula, Pemkot Banjarmasin membandingkan dengan pembangunan JPO di Jalan A Yani Km 34, Loktabat milik Pemkot Banjarbaru telah mendapat izin dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel sebagai lembaga perwakilan Kementerian PUPR, termasuk dari Kementerian Perhubungan.

Berdasar data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalsel mencatat total kecelakaan (laka) tabrak lari sepanjang 2021, 2022 dan medio 2023 mencapai 211 insiden.

Data ini dirilis Kasubdit Bin Gakum Ditlantas Polda Kalsel Kompol Ridho Tri Putrananto diterima jejakrekam.com mengungkapkan dari insiden laka tabrak lari itu, tercatat ada 112 korban meninggal dunia (MD), 15 korban mengalami luka berat (LB), 171 korban alami luka ringan (LR).

BACA JUGA : Wujudkan Bangun 5 JPO di Banjarmasin, DPRD Kalkulasi Sedikitnya Butuh Dana Rp 25 Miliar

Berdasar data Ditlantas Polda Kalsel, pada 2021 terjadi laka tabrak lari sebanyak 70 kasus dengan 44 korban MD, 8 LB dan 46 LR.

Sementara pada 2022, jumlah laka sebanyak 93 kasus dengan rinciannya; 39 MD, 4 LB dan 90 LR. Sedangkan, memasuki medio 2023 tercatat hingga Juni, terdapat 48 laka tabrak lari dengan korban; 29 MD, 3 LB dan 35 LR.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian/Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.