Jaga Asas Jurdil, Forum Kalimantan Bangkit Desak Istana Netral dalam Pilpres 2024

0

SEJUMLAH tokoh dari Kalimantan secara resmi mendeklarasikan terbentuknya Forum Kalimantan Bangkit. Forum dibentuk sebagai wujud keresahan akibat ketidaknetralan pihak Istana dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PENGGAGAS Forum Kalimantan Bangkit, Dr Subhan Syarief mendesak agar pihak Istana di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin menjaga netralitas dalam Pilpres 2024.

Beberapa tokoh asal Kalimantan sepakat membentuk Forum Kalimantan Bangkit seperti Dr Subhan Syarief (tokoh konstruksi dan arsitek Kalsel), akademisi FISIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjary Dr Muhammad Uhaib As’ad, aktivis muda Cecep Ramadhani, dokter spesialis penyakit dalam Dr Abd Halim, Sayyid Ahmad Fuad, Sulaiman Halim hingga aktivis anti korupsi Anang Rosadi Adenansi mewakili Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam Forum Kalimantan Bangkit juga bergabung Heny Rosiana dari Kalimantan Timur, serta Rico dan Sayidina Aliansyah dari Kalimantan Tengah. Hadir pula, perwakilan dari Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

Forum Kalimantan Bangkit dimotori tokoh masyarakat, akademisi, dan tokoh adat masyarakat Dayak yang dideklarasikan di Al Jazeerah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (20/5/2023).

BACA : Sambut Anies Baswedan di Banua, Ini Titipan Intelektual Kalsel untuk Perbaikan Indonesia ke Depan

Hadir pula sejumlah tokoh adat Dayak Meratus Kalimantan Selatan di antaranya Anto Stopan, Suan, Sugandi, Subrah, Misdri dan Yulmansyah.

“Forum Kalimantan Bangkit ini ingin mewujudkan sebuah jalan menegakkan keadilan bagi masyarakat. Yakni dengan menghadirkan pemimpin yang baik melalui kontestasi pemilu,” ucap mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LKPJ) Provinsi Kalsel, Subhan Syarief kepada awak media di Jakarta.

Dia menegaskan Forum Kalimantan Bangkit jelas menginginkan pemilu berjalan jujur dan adil (jurdil), tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

BACA JUGA : Dialog Kebangsaan HMI/KAHMI Kalsel, Anies Baswedan: Jaga Solidaritas

“Kami selama ini setia menjadi bagian dari Republik Indonesia. Tanah kami (Kalimantan) sejak puluhan tahun lalu juga telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Kami ingin, negara ini dipimpin oleh figur yang memang diinginkan rakyat bukan diinginkan oleh sekelompok orang yang tidak mau kehilangan kekuasaan. Biar kami rakyat yang menentukan siapa pemimpin bangsa ini kedepan, tidak boleh ada siapapun yang intervensi pilihan rakyat,” cetus Subhan Syarief.

Dia mengungkapkan Forum Kalimantan Bangkit juga mengingatkan penyelenggara pemilu untuk tegak lurus dalam melaksanakan prinsip pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Prinsip ini telah lama menjadi jargon pada pemilu-pemilu yang lalu.

BACA JUGA : Eksploitasi Gila-Gilaan, Deposit Batubara Kalsel Diprediksi Habis pada 2030

“Prinsip ini menjadi pegangan oleh penyelenggara pemilu. Kemudian pemerintah jadilah wasit yang netral,” tegas Subhan.

Dia memastikan Forum Kalimantan Bangkit akan fokus mengawal gerakan pemilu yang bebas intervensi dari pihak manapun. Subhan berharap gerakan kemasyarakatan ini bisa digaungkan dan membumi di wilayah Indonesia lainnya.

“Kami siap bersama-sama masyarakat Jawa, Sulawesi, Sumatera, Papua, Maluku, Bali dan yang lainnya untuk sama-sama guna mengawal pemilu agar bisa menghasilkan pemimpin yang memang pilihan rakyat,” cetus Subhan lagi.

BACA JUGA : Selamatkan Meratus Jadi Isu Nasional, GEMBUK-Walhi Usung 4 Tuntutan Mengadu ke Jakarta

Senada itu, Sayidina Aliansyah dari Kalimantan Tengah menegaskan, bangsa Indonesia terdiri dari suku, agama, dan etnis yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kata Aliansyah, tidak boleh ada pihak yang mengkotak-kotakan dan mengklaim kelompok etnis tertentu mendukung capres tertentu.

“Mengatasnamakan etnis tertentu dan menyatakan dukungan kepada capres tertentu ini berbahaya. Bicara etnis, kita sudah hidup di tanah air sejak era kemerdekaan sudah lebih 70 tahun, tidak elok jika masih berpikir sempit hanya untuk kepentingan kekuasaan. Persatuan Indonesia di atas segala perbedaan suku, agama dan etnis,” beber Aliansyah.

BACA JUGA : Tolak Pegunungan Meratus Ditambang, Massa Lintas Elemen Masyarakat Sipil Demo DPRD HST

Begitu pula, tokoh adat Dayak Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Suan menjelaskan pihaknya juga siap mendukung terlaksananya pemilu jujur, adil dan damai. Bagi Suan, hal itu menjadi prinsip hidup di tengah masyarakat adat.

“Kami telah lama hidup damai bersama alam Meratus. Kami juga ingin negeri ini damai, pemilu damai. Pesan kami, alam Meratus kita jaga bersama, kami menolak ada kegiatan pertambangan dan perkebunan skala besar,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.