Haul ke-130 Tahun Datu Amin Banua Anyar Banjarmasin Dipadati Ribuan Jamaah

0

PERINGATAN haul ke-130 Mufti Muhammad Amin atau Datu Amin dihadiri ribuan jamaah yang memadati kawasan kubah serta Masjid Al Amin, Banua Anyar, Banjarmasin, Sabtu (20/5/2023).

SEJAK pagi, jamaah sudah berdatangan dari segala penjuru di Kota Banjarmasin di luar kota guna mengikuti puncak prosesi haul ulama besar keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary (Datu Kelampayan) tersebut.

Diawali dengan pembacaan syair-syair Maulid Al Habsyi Habibi Huwa pimpinan Guru H Muhammad Fahmi-Sekumpul Martapura, serta pembacaan ayat suci Alquran oleh dua qori; Muhammad Rifqi dan Muhammad Fadhillah, menambah suasana khusyuk dan khidmat dalam memperingati hari wafatnya Datu Amin.

Para hadirin pun disuguhkan makanan ringan dan nasi bungkus oleh panitia di lokasi acara. Bahkan, mantan Kapolsek Banjarmasin Timur, AKBP (Purn) HM Uskiansyah ikut membuka stand bagi para jamaah

BACA : .Haul Datu Amin Ke-129, Mufti Kesultanan Banjar

“Sejak pagi, jamaah sudah berdatangan ke lokasi haul Datu Amin. Kami menyambut para tamu dengan suguhan makanan ringan dan nasi bungkus sebagai bentuk pelayanan,” ucap Uskiansyah kepada awak media, Sabtu (20/5/2023).

Bagi Uskiansyah yang kini menjadi bakal caleg Partai Golkar ini, momentum haul Datu Amin ke-130 bisa memperkuat silaturahmi dan rasa cinta kepada ulama dan Waliyullah.

“Kita bisa belajar dari perjalanan hidup Datu Amin dalam menegakkan ajaran Islam lewat dakwah. Ini bisa menjadi bekal bagi kita untuk meningkatkan takwa,” ucap Uskiansyah.

BACA JUGA : Menentang Belanda dan Kisah Datu Amin Menemukan Tanah Harum

Bagi Uskiansyah, dengan rentang waktu 130 tahun, tentu jarak yang cukup panjang bagi umat Islam khususnya di Banjarmasin untuk meneladani sosok Datu Amin.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina tampak turut berbaur dengan jamaah haul Datu Amin di Ruang Induk Masjid Al Amin, Banua Anyar.

BACA JUGA : Mengenang Sifat-Sifat Mulia Datu Amin di Banua Anyar, Sang Mufti Kesultanan Banjar

Manaqib atau biografi Datu Amin dibacakan oleh ulama terkemuka di Banjarmasin, KH Ahmad Mulkani Al Banjary yang meminta umat Islam bisa belajar dari ketekunan dan kegigihan seseorang waliyullah dalam membimbing umat, terlebih lagi dakwaah yang dijalankan di masa kolonial Hindia Belanda di Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.