Tantangan Ganjar di Basis Suara Prabowo di Kalsel Dibayangi Anies Jelang Pilpres 2024

0

SUARA pemilih Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diperebutkan bakal Calon Presiden (Capres) di suksesi 2024, cukup berat bagi jago PDI Perjuangan; Ganjar Pranowo dalam skema tiga kandidat.

GUBERNUR Jawa Tengah ini resmi didapuk parpol pemenang Pemilu 2019 itu pada 21 April 2023 lalu oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai Capres 2024.

Saat ini, KPU Kalsel menetapkan berdasar rekapitulasi daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu 2024 pada pertengahan Maret 2023 lalu sebanyak 3.040.149 orang. Terjadi penambahan sekitar 200 ribu pemilih aktif dibandingkan Pemilu 2019 lalu.

Dari total pemilih 3 juta lebih di Kalsel itu terdiri dari 1.520.592 pemilih perempuan dan 1.519.554 pemilih perempuan tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel, dengan sebaran 13.585 tempat pemungutan suara (TPS) dari 156 kecamatan terdiri dari 2.016 desa atau kelurahan.

BACA : Didampingi Prabowo, Jokowi Ungkap Alasan Bangun IKN Nusantara Demi Pembangunan Tak Jawa-Sentris

Tantangan berat untuk memenangkan suara pemilih di Kalsel bagi Ganjar Pranowo diakui Sekretaris DPD PDIP Kalsel, Berry Nahdian Forqan.

“Ya, kami harus akui belajar dari pengalaman Pilpres 2019 dan Pilpres 2014 lalu, Kalsel menjadi lumbung suara Prabowo Subianto yang bisa mengalahkan Joko Widodo (Jokowi) dalam dua kali suksesi,” ucap Berry Nahdian Forqan kepada jejakrekam.com, Sabtu (20/5/2023).

Ambil contoh, pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto (nomor urut 02) berduet dengan Sandiaga Uno meraih 1.470.163 suara atau 64.09 persen, berbanding dngan raihan suara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin (nomor urut 01) hanya 823.939 suara atau 35.91 persen. Raihan suara ini tercatat dari total suara sah Pilpres 2019 di Kalsel mencapai 2.294.102 suara.

BACA JUGA : Gelar Konsolidasi Daerah, Gerindra Kalsel Gaungkan Prabowo The Next Presiden 2024

Prestasi Prabowo ini juga mengulang kesuksesnya pada Pilpres 2014 silam, saat berpasangan dengan Hatta Rajasa, meski kemenangan itu terbilang tipis.

Ketika itu, Prabowo-Hatta bisa mendulang 941.809 suara atau 50,05 persen, berbanding dengan suara Jokowi-Jusuf Kalla meraih 939.748 atau 49,95 persen. Jika dihitung, suara Prabowo mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding Pilpres 2014 pada suksesi RI 2019 mencapai 582.354 suara. Sedangkan, suara Jokowi justru turun hingga 115.809 suara dibandingkan Pilpres 2014 lalu.

BACA JUGA : Ingin Mengulang Memori Pilpres 2019, PPIR Kalsel Siap Menangkan Prabowo di 2024  

“Ya, kami mengakui Kalsel masih basis suara Prabowo. Tapi, jika ada tiga capres yang bertarung di Pilpres 2024 nanti, tentu akan terjadi perubahan kompilasi politik,” kata Berry Nahdian Furqon.

Sekretaris PWNU Kalsel ini mengungkapkan peta politik di Banua bisa saja berubah, karena saat ini justru Prabowo yang menjadi motor penggerak Partai Gerindra justru merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan posisi sebagai Menteri Pertahanan.

“Posisi Prabowo yang merapat ke Jokowi, jelas akan mengubah peta politik di Kalsel, sebab para pendukung Prabowo bisa saja mengalihkan suaranya ke Ganjar. Sebab, dalam politik itu pasti ada momentum yang bisa direbut untuk bisa memenangkan Ganjar Pranowo,” ucap Berry.

BACA JUGA : Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Presiden PKS Instruksikan Kader Rapatkan Barisan

Mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) ini mengatakan PDIP sebagai parpol pemenang Pemilu 2019 lalu, tentu akan memaksimalkan kerja mesin partai guna mendorong kemenangan bagi Ganjar Pranowo di Kalsel.

“Saat ini, PDIP sudah punya jaringan mesin parpol hingga anak ranting (setingkat RT), bahkan sebaran ranting (desa/kelurahan) juga sudah membumi di Kalsel,” ucap Berry.

Bagi dia, momentum politik itu masih akan terbuka, meski saat ini Kalsel juga tengah gencar lewat jaringan relawan dan parpol pengusung Anies Rasyid Baswedan guna meraup suara pemilih di Kalsel.

BACA JUGA : Dukung Anies Baswedan, Partai Ummat Tetap Usung Politik Identitas di Pemilu 2024

“Optimistis itu penting dalam politik, karena itu kami melihat ada momentum yang bisa dimanfaatkan PDIP dalam memenangkan Ganjar walau Kalsel di atas kertas merupakan basis Prabowo, ditambah bayang-bayang Anies Baswedan yang akan jadi bakal calon presiden di Pilpres 2024 ini,” kata aktivis senior lingkungan Kalsel ini.

Senada Berry, Ketua DPC PDIP Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Teddy Suryana mengakui tantangan berat bagi suksesi Ganjar Pranowo di Kalsel harus dihadapi parpolnya sebagai pengusung sang calon.

BAC AJUGA : Saga Kalsel Siap Menangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

“Bukan hanya HSU yang juga dimenangkan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu, Kalsel secara umum merupakan basis suara Prabowo pada Pilpres lalu, makanya Kalsel harus bisa menyumbangkan suara besar bagi Ganjar Pranowo,” kata Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Kalsel ini.

Menurut Teddy, dengan memanfaatkan jaringan intelektual serta tokoh-tokoh agama karena Kalsel dikenal sebagai basis suara warga Nahdiliyin setelah Jawa Timur, menjadi sebuah keniscayaan yang harus dimainkan oleh PDI Perjuangan.

BACA JUGA : Resmi, DPW PPP Kalsel Usung Ganjar Pranowo Capres 2024

“Momentum ini juga kami ambil, karena suara tokoh-tokoh agama turut memengaruhi pilihan rakyat Kalsel jelang Pilpres 2024. Kami yakin warga Kalsel akan memberikan hak suaranya untuk Ganjar Pranowo sebagai calon pemimpin ke depan,” tutur anggota DPRD HSU dari PDIP ini.

Teddy tak memungkiri saat ini gerakan relawan Anies Baswedan termasuk dari parpol pengusungnya cukup massif di Kalsel. Namun, Teddy menegaskan hal itu bukan sebuah ancaman dalam menggerus raihan suara bagi Ganjar di Banua.

BACA JUGA : Lihat Kinerja, DPW PAN Kalsel Deklarasikan Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

“Kami tentu harus berjuang keras dan optimal dalam mensosialisasikan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Capres RI periode 2024-2029.  Kerja partai dan kader juga bisa dimaksimalkan dalam memenangkan Ganjar sekaligus raihan suara bagi PDI Perjuangan di tahun politik ini,” tandas Teddy.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.