Diikuti 500 Pegiat Seni, Tadarus Puisi dan Silaturahmi Sastra Digelar Pemkot Banjarbaru

0

MENGHADIRKAN kurang lebih 500 pegiat seni dan sastra, Tadarus Puisi dan Silaturahmi Sastra (TPSS) ke-17 dihelat Pemerintah Kota Banjarbaru di Halaman Disporbudpar Banjarbaru, Sabtu (18/4/2023) malam.

BERTAJUK “Membaca Kota Dalam Puisi”, kegiatan ini menjadi wadah pertemuan bagi pegiat seni dan sastra yang ada di Kalimantan Selatan khususnya, dan Kalimantan umumnya.

Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono mengatakan TPPS ke-17 ini merupakan kegiatan rutin tahunan, yang juga termasuk dalam Calender of Events 2023.

BACA : Ada Fashion Show Hingga Baca Puisi, Ajang Pentas Seni Budaya Pelajar Dan Mahasiswa Digelar Di Mess L Banjarbaru

“Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas luar biasanya penyelenggaraan ini, terkait tata panggung dan semuanya yang organisir langsung oleh Kadisporabudpar, dan kawan-kawan dari Dewan Kesenian Banjarbaru,” ujarnya.

Untuk peserta, Wartono mengatakan sedikitnya diikuti dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Selatan dan ada pula dari Kalimantan Tengah.

“Harapan kami, karena ini merupakan Calender of Events, maka setiap tahunnya terus akan dilakukan branding dan evaluasi supaya lebih meriah lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kadisporabudpar Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie mengatakan Tadarus Puisi ini berasal dari pengertian “Tadarus” itu sendiri, yang artinya membaca.

BACA JUGA :  Sampaikan Kegelisahan, Delis Lantunkan Delapan Lagu Ciptaan Pada Pentas Sensapi Deah

Karena kegiatan ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan, maka menurutnya dipilihlah Tadarus Puisi untuk dijadikan nama daripada kegiatan di Kota Banjarbaru tersebut.

“Tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran, menyimak dan membaca, jadi kalau dalam Islam itu ada yang namanya Tadarus Quran, nah kalau ini Tadarus Puisi,” ungkapnya.

Penampilan yang dibawakan oleh para peserta, dibeberkan Yani sangat kreatif dan bermacam-macam mulai dari baca puisi perorangan maupun grup, kemudian ada musikalisasi puisi, bersenandung, dan sebagainya.

“Malam ini juga bukan hanya musikalisasi puisi dan orasi budaya, kita juga menghadirkan dialog sastra oleh bang Ali Syamsudin Arsy, kemudian ada pa Setia Budhi yang akan menjadi pembicaranya,” tutur Yani disela kegiatan TPPS ke-17.

BACA LAGI : ‘Ngaji Puisi’ Ajamuddin Tifani (1951-2002)

Yani berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi wadah silaturahmi bagi seluruh pegiat seni dan sastra yang ada di Kalimantan Selatan, bahkan dari daerah tetangga.

“Ini adalah event silaturahmi, yang kita buat untuk mengakomodir kawan-kawan yang sudah rindu dengan kesenian dan sastra,” imbuhnya.

Terpisah, kelompok yang menamakan dirinya “Trio Borneo” yang beranggota Trisia Chandra, Jusan, dan Chandra Hasan mengaku sangat senang karena dengan kegiatan seperti ini dapat menjadi ajang silaturahmi antar sesama pegiat.

BACA JUGA :  Ingin Dikenang Baik, YS Agus Suseno Bikin Puisi untuk Gubernur Kalimantan Selatan

“Selama pandemi  tidak pernah ada tadarus puisi. Baru kali ini diadakan di Banjarbaru. Setelah 3 tahun libur, ya pasti suka dan senang lah ketemu teman-teman disini, bisa mengekspresikan diri lagi,” tutur Trisia Chandra kepada jejakrekam.com.

Adapun Trio Borneo dalam penampilannya menyuguhkan senandung puisi dengan iringan musik gitar dan biola.

“Tema puisi yang kami angkat ke arah religi. Dimana kami mengadaptasi dari Al-Quran Surah Al Mukminin ayat 101 102 103 dan 111. Adaptasi Karya dari penyair Kalsel Bahtar Suryadi. Karena bulan puasa, tadarus puisi kearah religi, Meskipun temanya kota,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.