Sebagai Ulama Pemegang Kunci Futuh, Haul Akbar Muallim Syukur di Teluk Tiram Dipenuhi Ribuan Jamaah

0

HAUL akbar Muallim Abdussyukur bin Jamaluddin ke-23 dipenuhi lautan manusia di Langgar Miftahussalam, Jalan Teluk Tiram Laut, Gang Mualim RT 02, Kelurahan Telawang, Banjarmasin, Sabtu (18/2/2023).

TOKOH yang semasa hidupnya merupakan rujukan dari para ulama di Banjarmasin dan sekitarnya, termasuk soal fiqih, akidah, tasawuf hingga tarekat atau jalan kesufian.

Bertepatan dengan 27 Rajab 1444 Hijriyah, prosesi hari peringatan wafatnya Muallim Abdussyukur sesuai tradisi muslim di Banjarmasin diawali dengan pembacaan syair-syair Maulid Alhabsyi. Kemudian, alunan ayat-ayat suci Alquran oleh Ustadz Syamhani.

Dilanjutkan dengan pembacaan manaqib singkat atau biografi Muallim Abdussyukur dibacakan Ustadz Yusuf Hilmi. Dalam manaqibnya, Abdussyukur bin Jamaluddin lahir pada 1899, dan wafat pada 1990 silam.

BACA : Teluk Tiram Memutih, Ribuan Pelayat Antarkan Jenazah Guru Gaffar ke Pemakaman

“Muallim Abdussyukur merupakan pemegang kunci futuh atau pembimbing rohani, sehingga murid-muridnya banyak tersebar di Banjarmasin dan sekitarnya semasa hidupnya,” ucap Yusuf Hilmi.

Sematan Muallim bagi Abdussyukur Teluk Tiram karena merupakan ahli agama, guru agama sekaligus penunjuk jalan menuju keridhaan Allah SWT.

“Semasa hidupnya, Muallim Abdussyukur pernah menimba ilmu di Tanah Haram Mekkah lebih dari 25 tahun. Beliau menuntut ilmu banyak guru di Tanah Suci. Di antaranya, Syekh Muhammad Amin Quthbi (merupakan guru Guru Bangil atau KH Syarwani Abdan yang dikenal merupakan guru Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul),” tuturnya.

Foto Mualim Syukur dan makamnya di belakang Masjid Jami Teluk Tiram, Jalan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin. (Foto Istimewa)

BAC AJUGA : Khatib Dayan, Penghulu Kesultanan Banjar Pertama yang Diyakini Keturunan Sunan Gunung Jati

Menurut Yusuf Hilmi, semasa hidupnya jika Guru Bangil berkunjung ke Banjarmasin, pasti menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan Muallim Abdussyukur di Teluk Tiram.

“Mualim Abdussyukur secara umur lebih tua dibanding Guru Bangil. Bahkan, Syekh Salman Jalil pernah belajar kepada Muallim Abdussyukur sewaktu di Tanah Haram. Tak mengherankan, jika Guru Salman Jalil pernah memberi sambutan sewaktu pemakaman Muallim Abdussyukur di Teluk Tiram, persisnya di belakang Masjid Jami Teluk Tiram, ketika itu,” cerita Yusuf Hilmi.

Selain sebagai ulama fiqih, Muallim Abdussyukur juga melakoni hidup wara atau sederhana. Dalam kesehariannya senang mengenakan sarung, baju taluk balanga (koko) putih dan kopiah putih dengan balutan serban di lehernya.

BACA JUGA : Manaqib Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjary

“Dengan kesederhanannya itu, Muallim Abdussyukur menyimpan banyak keistimewaan. Kedalaman ilmunya pun bisa memancar bahkan juga mengalir kepada para murid-murid yang juga menjadi ulama besar di Banjarmasin dan sekitarnya,” tutur Yusuf Hilmi.

Dalam sambutannya, sohibulbait mewakili keluarga, Muhammad Syauki mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran ribuan jamaah untuk menghadiri haul kakeknya ke-23.

“Untuk pelaksanaan haul akbar ini digelar selama tiga hari. Sejak Kamis (16/2/2023) malam hingga haul akbar di Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin pada hari Ahad (19/2/2023),” kata Syauki.

BACA JUGA : Riset Tiga Tahun, Humaidy Siap Luncurkan Biografi 150 Ulama Berpengaruh di Tanah Banjar

Sementara itu, pencermah adalah ulama kharismatik Banjarmasin yang juga keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan), KH Ahmad Mulkani mengajak ribuan jamaah untuk meneladani sosok Muallim Syukur.

“Mari kita mendidik anak-anak dan keluarga kita untuk lingkup terkecil agar mengenal agama (Islam). Dengan bimbingan agama, kita bisa menjalani hidup di atas keridhaan Allah SWT dan semoga dimasukkan sebagai orang yang bertakwa,” kata Tuan Guru Mulkani.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/18/sebagai-ulama-pemegang-kunci-futuh-haul-akbar-muallim-syukur-di-teluk-tiram-dipenuhi-ribuan-jamaah/,haul muallim syukur teluk tiram,Mualib ulama
Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.