Foto : Istimewa
ULAMA kharismatik Banjarmasin asal Teluk Tiram, KH Abdul Gaffar Syukur meninggal dunia pada usia 68 tahun, Minggu (19/9/2021). Ulama yang merupakan putra Mualim KH Abdul Syukur, seorang ulama berpengaruh di ibukota Kalimantan Selatan.
UCAPAN Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, tanda takziyah pun mengemuka sejak subuh hingga menjelang prosesi pemakaman. Selama ini, putra tertua dari KH Abdus Syukur, seorang ulama sufi menjadi penerang bagi umat Islam, khususnya di kawasan Teluk Tiram dan sekitarnya.
Tak mengherankan, jika shalat jenazah almarhum KH Abdul Gaffar yang dikenal dengan sapaan akrab Guru Gaffar di Masjid Jami Teluk Tiram, dipenuhi para pelayat. Sebelum shalat Zuhur, prosesi fardu kifayah ini berlangsung khidmat.
Bahkan, ruas jalan Teluk Tiram pun memutih. Dipenuhi jamaah yang mengantarkan sang ulama ke peristirahatan terakhir.
“Kami merasakan kehilangan seorang guru dan ulama panutan. Selama ini, beliau memberi ceramah atau pelajaran agama dengan lemah lembut. Tak pernah terdengar nada tinggi,” ucap Muhammad Idrus, salah satu pelayat kepada jejakrekam.com, Minggu (19/9/2021).
BACA : Peringati Haul Datu Syarifahning, Warga Teluk Tiram Penuhi Kubah
Idrus mengakui sosok almarhum Guru Gaffar yang rendah hati. Meski tak setenar ulama-ulama Banjarmasin, toh Guru Gaffar juga memiliki ribuan murid senantiasa hadir dalam setiap pengajian di majelis yang diasuhnya.
“Ketika ulama wafat, tentu ibarat lampu (agama) tak terang. Semoga banyak pengganti beliau yang meneruskan jalan dakwah beliau,” kata Idrus, sembari mengurai air mata.
Menurut Idrus, sosok Guru Gaffar seperti menapak tilas jejak orangtuanya, KH Abdul Syukur yang memiliki murid-murid. Bahkan, sebagian murid pun memiliki karomah atau menjadi waliyullah.
Usai shalat Zuhur, jenazah Guru Gaffar dimakamkan di pekuburan keluarga. Ruas Jalan Teluk Tiram pun dipenuhi iringan jamaah yang mengantarkannya.(jejakrekam)
Pencarian populer:haul guru mualim syukur 2022,MTQ MARTAPURA DI TIRAM