Rawat Memori Musik Cadas Era 80 dan 90-an, Amer Community Banjarmasin Hadir Melawan Zaman

0

SALAM metal dengan mengangkat tiga jari; kelingking, telunjuk dan ibu jari merupakan identitas para penikmat musik rock. Eksistensi mereka pun masih ada dan hidup melawan zaman di Banjarmasin.

BAGI generasi 80-an dan 90-an, memang akrab di telinga dengan musik-musik cadas, baik dari band-band rock Barat, Indonesia, hingga merambahnya alunan musik Melayu Rock ala Malaysia.

Adalah band legendaris asal Banjarmasin yang mengangkat pamor musik rock kota ini ke kancah nasional. Band rock itu adalah Big Boys dengan lagu andalannya; Polusi Kehidupan hingga masuk 10 finalis Festival Rock V se-Indonesia garapan Log Zhelebour, prosedur musik rock asal Surabaya.

Lagu yang dinyanyikan vokalis Big Boys; Arul Efansyah mengantarkannya sebagai vokalis terbaik dalam Festival Rock ke-5 dihelat di Malang, Jawa Timur pada 1989.

BACA : Bangkitkan Musik Rock Melayu, KPMRM Helat Lomba Nyanyi Cover Secara Virtual

Hingga, lagu andalan Big Boys masuk dalam album lagu ketika itu direkam pada pita kaset bersama band rock lainnya seperti Kaisar, Rudal, Power Metal, Satlis, Partha Putri, Adromedha, New Chordex’s, Kamizake dan Roxx, usai disaring ketat para juri kawakan: Ahmad Albar, Arthur Kaunang, Jelly Tobing, Jocky Suryoproyogo dan Bens Leo.

Dari festival, akhirnya Arul Efansyah, sang vokalis ditarik Power Metal, band rock cadas asal Surabaya hingga melahirkan beberapa album di bawah bendera Log Zhelebour. Begitu Arul Efansyah hijrah ke Surabaya, personel Big Boys yakni Eben (Rhythm), Oyan sang pembetot led guitar, Iren; penabuh drum dan bass digarap Dani, menggantikannya dengan Abimanyu.

BACA JUGA : Dibentuk Awal 2022, Komunitas Pencinta Musik Keras Hadir di Banjarbaru

Kenangan kejayaan musik rock Banjarmasin, mewakili wajah Kalsel dihidupkan sekompok pemusik yang tergabung dalam Amer Community Banjarmasin.

Komunitas ini pun digawangi tokoh muda, Gusti Ervin Wardhana yang cukup intens menggelar konser musik rock di Banjarmasin dan sekitarnya. Bahkan, daya gedor mereka juga merambah Kalsel dan Kalimantan Tengah dengan rutin menghelat konser musik rock.

Meski saat ini, gaung musik rock seperti seakan terbenam dengan maraknya musik pop, hingga menggilanya genre pantura yang dikenal dengan dangdut koplo, sampai bisa masuk ke istana saat acara kenegaraan.

BACA JUGA : Piawai Main Drum di Usia 7 Tahun, Galang Ingin Ikuti Jejak Rere Grass Rock

“Amer Comunnity Banjarmasin ini sebenarnya dibentuk, karena para pemusik dan pencinta musik rock senang kumpul-kumpul di Café Bengkel 72, kawasan Pawon Tlogo di Handil Bakti, Alalak,” ucap Humas Amer Community Banjarmasin, Mercurius kepada jejakrekam.com, Selasa (14/2/2023).

Menurut dia, komunitas ini dibentuk pada 2009, karena ternyata banyak talenta Banua yang berkiprah di kancah belantika musik nasional seperti Arul Efansyah atau Arul Metal, Gusti Erhandy Rakhmatullah atau Gusti Hendy, sang drummer band Gigi asal Bandung serta lainnya.

BACA JUGA : Mengenang Sholihin, Pelukis Rocker Yang Rendah Hati

Mengapa dikasih nama Amer? Wartawan senior ini mengatakan dulu memang kesannya negatif karena kerap dikaitkan dengan Anggur Merah, merek minuman beralkohol.

“Padahal, Amer itu kepanjangan dari Aku Masih Tetap Rocker and Roll. Apalagi, sekarang rata-rata para pemusik atau rocker ini sudah terbilang tua-tua,” kata Mercurius, tertawa terkekeh.

Dengan adanya komunitas itu, baik yang terkoneksi di medsos seperti facebook, grup WA, dan lainnya, Mercurius mengatakan masih bisa terjalin silaturahmi.

BACA JUGA : Hentakan Musik Cadas Jamrud di Peringatan Hari Juang Kartika

“Memang, selama pandemi Covid-19, Amer Community Banjarmasin sempat vakum. Cukup lama tak lagi menggelar konser musik rock di Banjarmasin dan sekitarnya. Termasuk, mendatangkan para rocker nasional datang ke Kalsel,” tutur Mercurius.

Demi merawat memori dan melawan lupa bahwa komunitas para rocker di Banjarmasin dan sekitarnya masih tetap eksis, Mercurius mengatakan Amer cukup rutin menggelar latihan seperti di Station Corner Musicafe, Jalan Pangeran Hidayatullah, Banua Anyar. Termasuk, konser musik tentunya sebagai ajang unjuk diri.

BACA JUGA : Rilis Lagu Pop Rock; Kemelut Di Negeri Seberang, Musisi Banua Dino Sirajudin Suarakan Anti Kekerasan

Dan, lagu-lagu yang kerap dinyanyikan selain lagu ngehit di era tahun 80-90-an, juga lagu cadas tahun 2000-an. Di antaranya, God Bless, Power Metal, hingga band rock dunia.

“Makanya, untuk reuni Amer ke-8, kami berencana akan menggelar konser musik rock. Ya, bisa lagu rocok Indonesia, dan satu lagu pilihan rock barat,” imbuh Mercurius.(jejakrekam)

Pencarian populer:band rock metal malaysia,https://jejakrekam com/2023/02/14/rawat-memori-musik-cadas-era-80-dan-90-an-amer-community-banjarmasin-hadir-melawan-zaman/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.