Permintaan Tinggi, Harga Bawang Merah, Bawang Putih dan Lombok Kering Tergerek Naik

0

HARGA komoditas pangan, khususnya bahan bumbu masak mulai tergerek naik di sejumlah pasar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

KENAIKAN harga ini karena tingginya permintaan memasuki bulan Rajab yang banyak diisi dengan kegiatan keagamaan seperti peringatan Isra Mi’raj, perkawinan dan lainnya yang menjadi tradisi masyarakat Banjar di Kalsel.

Seperti bawang merah yang didatangkan dari berbagai daerah penghasil, khususnya dari Bima dan Sulawesi Selatan sudah menembus angka Rp 32 ribu per kilogram. Begitupula ‘saudarinya’ bawang putih dibanderol Rp 25 ribu per kilogram.

“Saat ini, harga bawang merah, bawang putih dan lombok (cabai) kering memang mengalami kenaikan. Ya, karena permintaan cukup tinggi saat memasuki bulan Rajab ini,” kata Hanifah, warga Banjarmasin saat membeli bahan bumbu masak itu di Pasar Harum Manis Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/2/2023).

BACA : Kritik Kinerja TPID Kendalikan Inflasi, BPKP Kalsel Minta Jajaran Kejati Kalsel Turun Tangan

Dia mengaku cukup terbebani dengan kenaikan harga. Sebab, kenaikan harga turut menambah ongkos pengeluaran sehari-hari.

“Awalnya, bawang merah ini hanya Rp 30 ribu, kini jadi Rp 32 ribu per kilogram. Begipula, harga bawang putih awalnya hanya Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Selisih harga ini menambah biaya pengeluaran hidup,” ucap Hanifah.

Pedagang bahan bumbu masak di Pasar Harum Manis Banjarmasin, Hj Ramlah mengakui saat ini bawang merah dan bawang putih paling dicari para pembeli.

“Selain itu, lombok kering untuk bahan bumbu masak habang (bumbu merah) juga banyak dibeli. Harganya sekarang Rp 100 ribu per kilogram, naik Rp 10 ribu dibanding sebelumnya Rp 90 ribu. Kenaikan harga ini karena stoknya memang terbatas di pasaran,” kata Hj Ramlah.

BACA JUGA : Penuhi Hajatan dan Perkawinan, Permintaan Daging Sapi Meningkat di Bulan Rajab

Dia mengakui faktor cuaca yang saat ini memasuki musim hujan sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga produk pangan.

“Kalau memasuki musim kemarau saat Ramadhan nanti, mungkin harganya bisa stabil atau turun lagi. Karena pengiriman dari daerah penghasil ke Banjarmasin tergolong lancar,” prediksi Hj Ramlah.

Senada itu, Hasnah, pedagang bumbu masak lainya di pasar Harum Manis mengakui sejak awal 2023, harga-harga sudah naik cukup drastis.

“Sebab, barang-barang seperti bawang merah, bawang putih, lombok kering dan lainnya itu didatangkan dari luar Kalsel. Jelas, ongkos angkut masuk dalam harga barang,” kata Hasnah.

BACA JUGA : Sediakan Produk Pangan Terjangkau, Selama 2022, 72 Operasi Pasar Murah Digeber Disperdagin Banjarmasin

Dia menyebut beberapa produk pangan itu didatangkan dari Padang (Sumatera Barat) seperti lombok kering. Sementara untuk bawang merah disuplai dari Bima (Nusa Tenggara Barat), Makassar (Sulawesi Selatan) serta Brebes (Jawa Tengah).

“Kenaikan harga bwang merah ini di tingkat eceran berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 4 ribu per kilogram. Harganya dari Rp 27 ribu, Rp 28 ribu hingga termahal Rp 32 ribu per kilogram tergantung ukuran dan kualitasnya,” beber Hasnah.

BACA JUGA : Siap Datangkan Beras Pamanukan Penuhi Stok, Pemkot Banjarmasin-Pemkab Subang Jalin Kerja Sama

Lain lagi, Sumiati, pedagang bawang di Pasar Sentra Antasari mengungkapkan gara-gara ongkos angkutan naik dampak bahan bakar minyak (BBM), sudah lama harga tak pernah stabil lagi.

“Ya, kalau di tingkat eceran bawang merah masih dijual rata-rata di atas Rp 30 ribu per kilogram. Ya, ada Rp 33 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogram untuk ukuran bawang kualitas terbaik,” tutur Sumiati.

Makanya, harga jual bawang merah dijual di tingkat eceran mencapai Rp 33 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogram,” tutur Hasnah.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/11/permintaan-tinggi-harga-bawang-merah-bawang-putih-dan-lombok-kering-tergerek-naik/
Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.