Oleh : Dr Ir H Subhan Syarief MT
SELANJUTNYA muncul tanya, bagaimana Umat Islam yang jumlahnya sangat besar ini bisa turut mengubah kondisi ? Juga hal seperti apa peran umat Islam agar bisa menjadi penentu ketika memilih pemimpin baik di eksekutif, legislatif, yudikatif dan berbagai pemimpin di sektor informal lainnya?
UNTUK menjadi penentu dasarnya sangat mudah dilakukan. Berbagai perubahan yang terjadi akan sangat memungkinkan untuk di atur oleh Umat Islam. Konsepnya sederhana, ketika tahu kelemahan yang dimiliki dalam melawan kaum oligarki, karena Umat Islam tak memiliki infrastruktur ekonomi dan politik maka tentunya umat Islam mesti segera memperkuat kedua hal tersebut. Tinggal mencari solusi tepat cara untuk mencapainya. Wabil khusus dalam hal kemampuan pendanaan.
Jumlah Umat Islam yang 80 % atau 200 Juta itu mestinya bisa jadi solusi. Konsepsi ajaran Islam dalam hal pencarian atau pengumpulan dana, seperti infaq dan sadaqah bisa menjadi alternatif. Bahkan kekuatan ini bila memungkinkan bisa dijadikan solusi masalah. Karena hakekat dari Infaq & sadaqah adalah menyisihkan sebagian uang dan atau benda untuk keperluan sosial atau untuk kegunaan bersama, jadi tentu karena untuk kepentingan masa depan umat maka peluang mengoptimalkan pemanfaatan dana Infaq atau sadaqah sangat menjanjikan.
BACA JUGA: Urgensi Infaq Untuk Perkuatan Peran Umat Islam di Sektor Ekonomi & Politik (1)…
Untuk bergerak aktif dalam perjuangan ini tak mesti harus kesemuanya Umat Islam yang berjumlah 200 juta itu. 10 % dari total Umat Islam saja yang bergabung untuk menjadi pioner donatur dana sudah sangat memadai. Ya, yang 10 % ini diutamakan dari Umat Islam yang memiliki kemampuan atau berasal dari umat yang berada di kelompok berpenghasilan menengah ke atas.
Artinya diprioritaskan mereka yang sudah dalam kondisi kehidupan yang secara ekonomi sudah terjamin, nyaman dan aman. Mereka yang tak lagi memikirkan masalah ketidakpastian pendapatan/penghasilan. Pengorbanan awal mereka hanya membuat gerakan infaq dana untuk modal perjuangan. Bila ini bisa dan disepakati akan dilakukan maka masa depan negeri akan ada di tangan Umat Islam. Mengapainya nya tak akan memakan waktu lama, dengan militansi paling lama 10 tahun.