Urgensi Infaq Untuk Perkuat Peran Umat Islam di Sektor Ekonomi & Politik (2)

0

Oligargi akan tersingkir, akan tetapi syarat utama perjuangan mesti dilakukan secara kolektif, sabar, Istiqomah dan berkesinambungan. Bila berhasil mengumpulkan dana Infaq dan sadaqah tersebut  maka sektor perekonomian dan perpolitikan akan dikendalikan dan dikuasai Umat Islam.

Kunci awal memang diperlukan persatuan dan pengorbanan dalam berjuang untuk  mencapai tujuan besar mensejahterakan dan memakmurkan Umat Islam dan segenap rakyat Indonesia. Kesadaran bersama bahwa penguasaan sektor ekonomi dan politik menjadi faktor penting untuk dicapai menjadi sebuah keharusan.

Langkah awal adalah Umat Islam yang 10 % tadi bertugas menjadi penyandang dana atau menjadi penginfaq dana untuk digunakan menunjang berbagai infrastruktur perjuangan. Hitungan sederhana, jika yang 10 % dari 200 Juta Umat Islam adalah dianggap umat yang mampu maka telah ada sekitar 20 juta individu umat yang dibentuk untuk menjadi penyandang dana Infaq.

BACA JUGA: Pentingnya Tahap Negosiasi Awal Pasar Batuah, Subhan Syarief: Butuh Pelibatan Masyarakat Sekitar…

Kemudian  bila yang 20 Juta ini  bersepakat setiap bulan ber-infaq sejumlah minimal 100 ribu saja maka dalam satu bulan akan terkumpul sebesar 2 triliun. Dan artinya dalam 1 tahun dapat terkumpul 24 triliun. Bayangkan, dalam satu tahun saja 24 triliun bisa dikumpulkan. Tentu ini dana awal yang besar bila digunakan untuk modal dalam membangun ekonomi dan politik umat.

Apalagi bila dilakukan secara berkelanjutan selama 10 (sepuluh) tahun, akan ada dana segar milik umat sebesar 240 Triliun, dan dengan dana maka umat Islam bisa lakukan berbagai hal. Dasarnya tak hanya urusan ekonomi dan politik saja. Tapi berbagai sektor bisa dikembangkan dan diperkuat.

Ya, diawali dari segi ekonomi dengan dana tersebut, berbagai sektor usaha umat akan bisa di bentuk untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas berbagai usaha Umat Islam. Berbagai aktivitas ekonomi mulai hilir dan hulu bisa dikuasai oleh Umat islam.

Kemudian dari sektor politik, dengan punya kemampuan dana, tentu sangat mudah untuk masuk berjuang atau menjalankan dan membesarkan peran politik Umat islam. Awalnya bisa saja misal, take over 2 atau 3 partai berbasis Islam untuk digabung menjadi satu partai.

Atau bisa juga dengan hanya membantu pembiayaan partai berbasis Islam dengan kucuran dana operasional setiap tahun sekitar 1 Triliun. Dengan perjanjian mereka berjuang murni untuk mengutamakan kepentingan Umat Islam dan mengutamakan kepentingan memakmurkan dan mensejahterakan segenap rakyat Indonesia.

BACA JUGA: NGopi JRTV, Catatan Kritis Subhan Syarief : Ikon dan Keunikan Kota Banjarmasin. Mampukah Berbenah?

Ya, dengan adanya dana tersebut dipastikan partai akan  independen dan militansi partai dalam memperjuangkan kepentingan Umat Islam/rakyat akan semakin kuat. Partai pun akan bisa membina dan membentuk kader-kadernya. Dan ujungnya ketika menentukan calon pemimpin baik di eksekutif ataupun legislatif pun  berdasarkan kemampuan, integritas dan kompetensi yang terbaik. Bukan berdasarkan adanya para pemodal atau oligarki yang ingin memaksakan calonnya untuk diusung.

Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.